SURABAYAPAGI.com - Tim Cilegon United tidak merasa kecewa setelah kalah 0-2 atas Madura United pada leg pertama babak 32 besar Piala Indonesia di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Selasa (29/1/2019) malam.
Pertandingan tersebut merupakan laga tanpa target bagi pelatih Cilegon United, Imam Riyadi.
Menurut Imam Riyadi, pihaknya tidak punya target apa-apa untuk melawan Madura United FC yang notabennya sudah dihuni oleh pemain berkelas. Alasan lainnya karena Imam Riyadi membawa pemain pas-pasan.
"Kami kesusahan mengumpulkan pemain dari berbagai daerah. Tentunya, bermodalkan pemain pas-pasan sulit bagi kami untuk mengimbangi permainan Madura United FC yang pada malam ini bermain bagus, apalagi mencuri poin," kata Imam Riyadi.
Jujur saja, lanjut Imam Riyadi, laga perdana ini bisa dikatakan sebagai laga tour pertama ke Pulau Madura pada kompetisi Piala Indonesia 2019 musim ini. Sehingga mereka tidak memasang target melawan Madura United FC.
Imam Riyadi mengatakan, dirinya tidak memasang target melawan Madura United FC . Karena timnya sudah tidak ada harapan untuk menang. Selain itu, pemain yang dibawa juga pas-pasan yaitu hanya memboyong 14 orang.
Kalau untuk target, sulit bagi kami mau menargetkan yang terlalu muluk-muluk, karena secara taktik tidak bisa berbuat banyak, apalagi dengan 14 pemain saja. Kami hanya berharap masih ada semangat dari para pemain untuk bisa bermain dengan baik, ujar Imam.
Hal lain disampaikan oleh pemain Cilegon United, Dedi Cahyono Putro, menurutnya pertandingan melawan Madura United FC semalam adalah pengalaman yang paling mengesankan. Karena bisa bermain dengan club liga 1 yang sudah dihuni oleh pemain berkelas.
"Pertandingan malam ini pengalaman yang sangat berharga, kami mendapatkan pengalaman baru bisa bermain dengan club liga 1 seperti Madura United FC yang sekarang banyak perkembangan. Tentunya di laga kandang kami ingin berkerja keras," pungkasnya.
