SURABAYAPAGI.COM, Surabaya-Mencari tempat yang aman dan nyaman untuk bertahan hidup merupakan hak setiap warga negara. Seperti Johan, Asiong, dan Encik Bagan yang berasal dari pulau Sumatra dan Riau.
Tiga orang etnis Tionghoa ini memutuskan untuk pindah ke Surabaya karena menilai kota ini lebih aman dan damai untuk bertahan hidup.
"Saya pindah di Surabaya sudah lebih dari 27 tahun lalu," kata Encik Bagan. Ia menuturkan bahwa di Riau dulu sangat mencekam, banyak begal dan pencuri lalu lalang. Ketika pindah di Surabaya ia merasa lebih damai. Semua orang bisa membaur dengan latar belakang etnis yang ia punya.
Mereka bertiga saat ini beraktifitas sebagai pedangang makanan di Pasar Modern Surabaya. Bisnis makanan ini mereka mulai rata-rata sudah lebih dari 4 tahun.
Asiong contohnya, menjual Kwetiauw khas Medan yang sudah berjualan selama 7 tahun dan bertahan dengan persaingan dagang yang berada di Pasar Modern tersebut.
Mereka memilih berdagang makanan karena tingkat kerugian yang kecil dan harga yang mampu bersaing dengan rasa yang mereka ciptakan. Mereka menuturkan bahwa selain merasa lebih aman dan nyaman tinggal di Surabaya, mereka juga di hargai sebagai sesama warga negara Indonesia.
"Surabaya sangat nyaman bagi kami," kata Asiong.
