Pemerintah Diminta Lebih Kreatif dan Inovatif, STOP Anggaran Covid, Buat Program Prioritas Saja

surabayapagi.com
Baijuri M.Pd.i Pemerhati dan penggerak pendidikan di Kab. Sumenep. (SP/Ainur Rahman)

SURABAYA PAGI, Sumenep -  Penyebaran virus corona (Covid) 19 ini, mendapat tanggapan serius bagi Baijuri, M.Pd.I selaku kepala sekolah di salah satu lembaga pendidikan di Kabupaten Sumenep.

Menurutnya, keberadaan pandemi covid-19 ini sangat meresahkan masyarakat banyak. “Selain meresahkan dunia pendidikan dengan sistem daring tentu tidak menyenangkan bagi sejumlah pelajar, namun tidak bisa menghindar dari kenyataan wabah virus corona tersebut,” katanya kepada Surabaya Pagi, Kamis (24/06)

Baca juga: Sri Mulyani: Pendanaan Covid-19 Bisa Bangun 2 IKN

" Masyarakat harus terus dibangunkan jiwanya untuk mengingat Allah, bahwa hidup dan mati adalah bagian dari jalan takdirnya, jadi tak harus ditakuti, semua adalah ketentuannya" tegasnya.

Selain itu sambungnya, supaya covid-19 tidak semakin berkembang di Indonesia. “ Ada baiknya kita hentikan pemberitaan tentang covid-19. Seperti yg dilakukan oleh Timor Leste, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Australia, dan beberapa negara di Asia lainnya,” kilahnya.

Termasuk Cina, kata dia, negara-negara tersebut melarang warga negaranya berkirim berita berita tentang covid-19 melalui media sosial (medsos), sebab pada saat kita mendengar pemberitaan orang ter virus penyakit corona malah membuat Imun kita semakin menurun”ungkapnya.

Baca juga: Anggaran Lauk Pauk Rumdin Bupati Rp 54 Juta/bulan, Warga Bojonegoro Demo

" Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah menjaga stamina dengan tetap mematuhi Protokol kesehatan” ujarnya.

Abaikan berita dan jangan sebarkan berita covid-19 yg bikin resah, sebab jika dibiarkan pemberitaan terus berkembang maka semakin kita resah, semakin mudah terpapar penyakit, apapun penyakitnya "

Baca juga: Meski PPKM Telah di Level 1, Enam Hal Ini Harus Dikontrol

Oleh karena itu,  anggaran covid-19 yang digelontorkan untuk Kabupaten Sumenep sebesar  Rp 35 M, jika dilihat hanya dinikmati orang yang tinggal di kota saja, sebab jika di kampung-kampung tidak mengenal apa corona itu,

malah kalau di desa ada anggaran covid-19 maka yang diuntungkan kepala desanya, pungkasnya.ar

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru