Luhut Klaim E-katalog Ciptakan Lapangan Kerja, Kurangi Korupsi hingga Tingkatkan Penerimaan Negara

surabayapagi.com
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tengah menggencarkan penggunakan e-katalog dalam pengadaan barang dan jasa opeh pemerintah. Penggunaan e-katalog dinilai memberikan banyak manfaat mulai dari menciptakan lapangan kerja hingga meningkatkan penerimaan negara.

Luhut mengatakan hal tersebut bakal efektif untuk menekan kasus korupsi yang biasa dilakukan lewat proses pengadaan barang dan jasa. Pasalnya, menurut Luhut, dengan digitalisasi, transaksi lebih transparan dan bisa dimonitor.

Baca juga: Luhut Penasaran, Taylor Swift tak Manggung di Indonesia

"Dan itu ada yang mengamati, tidak ada lagi yang kepala daerah ketangkap korupsi APBD, tidak ada yang korupsi lagi, semua akan pakai e-katalog," ujar Luhut, Minggu (30/10/2022).

Di sisi lain, Luhut menuturkan bahwa e-katalog ini juga akan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas kepada masyarakat dan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru.

"Belanja pemerintah akan diarahkan menggunakan E-Katalog, ini akan menciptakan lapangan kerja dan ekonomi baru, sehingga akan mengurangi korupsi, mengurangi biaya, dan menaikan penerima negara," ujarnya.

Baca juga: Okupansi Pesawat dan Hotel Singapura Naik Gegara Taylor Swift, Luhut Bakal Adakan Konser Tandingan

Dengan mengoptimalkan e-katalog, Luhut menambahkan, juga menjadikan kontrol pemerintah mengenai pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri.

"Jadi setiap Rp400 triliun yang bisa kita produksi, itu akan menciptakan 2 juta lapangan kerja dan memberikan pertumbuhan ekonomi 1,72 persen," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Tunjuk Menko Marves Luhut Jadi Ketua Pengarah Pengembangan Industri Gim Nasional

Pemerintah menargetkan nilai yang masuk ke E-katalog bisa tembus Rp900 tirliun pada tahun depan, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih luas lagi dan menumbuhkan ekonomi lebih besar.

"Sistem pengadaan barang dan jasa ini berjalan, sekarang sudah masuk hampir Rp900 triliun, tahun depan saya kira sudah 90 persen kita sudah bisa masuk ke sana," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru