BEI Didominasi Kaum Mileial, Sandiaga Uno Bagikan Tips Bagi Investor Pemula

surabayapagi.com
Menparekraf Sandiaga Uno.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa dari 10,3 juta investor di bursa sebagian besar adalah milenial dan generasi Z yang berusia cenderung muda. Maha dari itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memberikan tips untuk investor pemula.

 Menurut Sandiaga Uno, kunci dalam berinvestasi di pasar modal adalah sabar.

Baca juga: OJK Targetkan Kapitalisasi Pasar Modal Capai Rp 15.000 Triliun di 2027

"Saya percaya bahwa rezeki tidak akan tertukar. Kesabaran dalam berinvestasi adalah hal mutlak. Sebagai investor saya mendorong untuk selalu memperhatikan aspek fundamental," ujar dia dalam akun instagram pribadinya @sandiuno, dikutip Rabu (11/1/2023).

Ia menjelaskan, dalam berinvestasi, investor perlu untuk memiliki sikap dan pandai melihat kinerja perusahaan - perusahaan secara fundamental. Sandi mengingatkan amanah atau tidak CEO-nya, sama tidak apa yang dikatakan dan perbuatannya, serta apakah berjuang tidak bagi perusahaannya?

Selain itu, Sandi juga menyarankan agar investor pemula tidak ikut-ikutan dan harus melihat manajemen yang baik dan amanah.

"Jangan ikut-ikutan, betul-betul harus melihat perusahaan yang manajemennya baik dan amanah. Lihat saja CEO-nya apakah amanah? satu kata dengan perbuatannya, berjuang tidak untuk perusahaannya?" ujarnya.

Baca juga: PPKM Berakhir, Akses Main Hall BEI Kembali Dibuka

Tak hanya itu, Sandiaga juga mendorong investor untuk tidak mudah tergiur dengan harga saham yang turun. Terlebih ;agi, harga saham yang turunnya signifikan.

"Never catch a falling knife. Jangan membeli saham sampai harganya benar-benar jatuh hingga ke dasarnya," tuturnya.

Lebih jauh, Sadiaga Uno bercerita saat dulu ia mengelola investasi.  Ia mengatakan, misalnya ada sektor di luar daftar investasinya yang pergerakan sahamnya naik turun seperti inftastruktur. Ketika suatu saat harga saham sektor infrastruktur itu sudah over price, maka itu adalah saat yang tepat untuk mengambil keuntungan (take profit).

Baca juga: OJK Targetkan Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 170 Triliun pada 2023

"Tapi saya selalu bilang, jika ada satu sektor keluar dari list kita, misal infrastruktur yang naik turun, dan ternyata overprices, ya saatnya mungkin untuk kita ambil keuntungan. Saya selalu minta untuk jual di pasar saham walaupun turunnya baru 3-4% itu berdasarakan perhitungan fundamental," terangnya.

Sementara, ketika ada saham yang berada di dalam daftar investasi dan turun sebesar 20-25%, Sandi justru membelinya.jk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru