Antisipasi Inflasi, Wali Kota Ning Ita Sidak Pasar Tradisional dan Launching Pracangan TPID

surabayapagi.com
Wali Kota Mojokerto Ning Ita  melakukan sidak di pasar tradisional

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua pasar tradisional, Pasar Tanjung Anyar dan Pasar Prajurit Kulon, Kamis (30/11/2023). 

Sidak bertujuan memantau ketersediaan dan stabilitas harga non sembako, menyusul kenaikan harga cabe merah dan beberapa jenis bahan makanan lainnya yang berkontribusi terhadap kenaikan inflasi daerah. 

Baca juga: Pemkot Mojokerto Lelang 14 Mobil Dinas Pejabat

Selain sidak, orang nomor satu di Kota Mojokerto ini juga melakukan pengecekan dan pembukaan ‘Pracangan TPID’ di Pasar Tanjung Anyar.

“Kami melakukan sidak harga (non sembako) di pasar tradisional. Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini terjadi kenaikan harga cabe. Cabe ini kan bukan kategori bahan pokok. Tapi bagi masyarakat Jawa Timur khususnya, cabe itu menjadi bahan makanan yang sangat dibutuhkan masyarakat,” kata Wali Kota.

Ning Ita, sapaan populer kepala daerah perempuan pertama di Kota Mojokerto, menyebut cabe merah, bawang merah dan bawang putih serta beberapa jenis bahan makanan lainnya yang bukan kategori sembako versi Bulog, ternyata punya andil dalam kenaikan inflasi daerah. 

Agar tidak terjadi kenaikan inflasi, diperlukan intervensi harga melalui pola subsidi. Kebijakan yang ditelurkan, yakni pendirian sejumlah pracangan TPID.

Baca juga: SOMA Nite Run Sukses Besar, UMKM Panen Untung

“Hari ini sudah dibuka 5 pracangan TPID. Rencananya kita kan buka di 18 kelurahan plus 8 pasar-pasar,” kata Ning Ita saat melakukan pengecekan dan pembukaan secara langsung pracangan TPID di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan.  

Pracangan TPID, ujar Ning Ita, merupakan salah satu terobosan dalam upaya menjaga keterjangkauan harga bahan makanan sekaligus untuk mengendalikan dan mencegah inflasi daerah. 

“Nantinya melalui pracangan TPID, TPID bisa melakukan subsidi terhadap harga bahan makanan yang bukan kategori bahan pokok tetapi itu menjadi penyumbang inflasi,” ujarnya.

Baca juga: Spektakuler! Pj Gubernur Jatim Puji Kesuksesan SOMA Nite Run 2024

Menurut Ning Ita, selama ini yang dikendalikan melalui Bulog  yakni kategori sembako, seperti beras, minyak, tepung dan telor. Namun seringkali bahan makanan bukan kategori bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih faktanya menyumbang inflasi. 

“Kedepan, Pemkot melalui TPID Pracangan bisa melakukan subsidi dalam rangka mengendalikan harga supaya tidak menjadi inflasi,” tukas Ning Ita.  Dwi

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru