Menko Airlangga: Justru Stabilitas Ekonomi Terjadi karena Adanya Pemilu

surabayapagi.com
Ilustrasi. Pengeluaran konsumsi masyarakat meningkat saat pemilu, mengakibatkan stabilitas ekonomi nasional. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Pelaksanaan Pemilu 2024 nyatanya mampu memperkuat konsumsi yang tinggi pada masyarakat. Sehingga, secara tidak langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini juga dapat terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,05 yoy pada 2023

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Airlangga Hartarto, bahwa persiapan pelaksanaan Pemilu 2024 juga meningkatkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan mendongkrak konsumsi nonrutin yang berasal dari Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) pada triwulan IV 2023.

Baca juga: Presiden tak Beri Arahan Kepada 4 Menteri dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

“Tingkat konsumsi kita kuat dan Alhamdulillah dengan pemilu pengeluaran masyarakat meningkat,” ujar Menko Airlangga, Kamis (15/02/2024).

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan stabilitas politik yang baik dapat menjaga stabilitas ekonomi. Menurutnya, pelaksanaan pemilu yang rutin merupakan tanda politik di negara tersebut berada dalam situasi yang stabil.

Baca juga: Menko Airlangga: Program Makan Siang Gratis Dianggarkan Rp 15 Ribu per Anak Tiap Hari

“Justru stabilitas ekonomi terjadi karena adanya pemilu. Jadi stabilitas politik mempengaruhi stabilitas ekonomi dan stabilitas politik diterjemahkan dengan adanya pemilu yang rutin setiap 5 tahun, jadi situasi di Indonesia salah satu yang predictable karena setiap 5 tahun ada pemilu,” ujarnya.

Sebagai informasi, BPS mencatat konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi secara yoy daripada komponen pengeluaran lainnya, yakni sebesar 18,11 persen.

Baca juga: Tiga Menteri Bahas Makan Siang Gratis

Sementara itu, konsumsi rumah tangga dan PMTB merupakan komponen penyumbang utama pertumbuhan PDB menurut pengeluaran dalam triwulan tersebut. Yakni dengan kontribusi masing-masing sebesar 53,83 persen dan 30,57 persen. jk-03/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru