Emak-emak Keluhkan Gerakan Pangan Murah di Bojonegoro

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI.COM, Bojonegoro - Gerakan pangan murah di Bojonegoro, digelar di halaman Kantor Bakorwil Bojonegoro, Senin (26/2/2024) pagi.

Kegiatan yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro itu, digeruduk ratusan massa yang mayoritas kaum emak-emak, pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Moch Abdul Aziz Siswa SMK Usia 18 Tahun Jadi Jemaah Haji Termuda di Kloter Pertama

Emak-emak khususnya, menyerbu komoditas beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).

Tampak emak-emak berdesakan demi membeli beras subsidi pemerintah yang dikemas 5 kg dan dibanderol seharga Rp 51.000 itu.

Beberapa emak-emak yang tak kuat berdesakan, memilih undur diri.

Saking berdesakannya, pembelian beras SPHP dalam gerakan pangan murah itu sempat dihentikan. Personel Satpol PP, polisi, dan TNI sampai datang untuk membantu mengamankan situasi.

Setelah kondusif, pembelian beras SPHP dalam kegiatan tersebut kembal dilanjutkan.

Tercatat, sekitar pukul 10.30 atau selang satu jam setengah pasca dimulainya kegiatan, tiga ton beras SPHP ludes terjual.

Baca juga: Momen Libur Panjang, Harga Bawang Merah di Bojonegoro Meroket

Muhanik, salah seorang emak-emak yang ikut membeli beras SPHP mengatakan, bersyukur DKPP Bojonegoro menggelar gerakan pangan murah tersebut.

"Saya bisa mendapat beras dengan harga murah. Tidak mahal seperti di pasaran," ujar warga Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro itu di lokasi, Senin (26/2/2024) pagi.

Sayang, teknis pembeliannya sangat tidak karuan.

"(Pembelian beras SPHP, red) ini sangat tidak teratur. Berdesak-desakan. Tidak ada kupon atau apa-apa yang bisa digunakan untuk mengantre membeli beras SPHP," keluh emak-emak 52 tahun itu.

Baca juga: Sopir Mabuk, Truk Tangki LPG Tabrak Motor Tewaskan 1 Keluarga

Terpisah, Kepala DKPP Bojonegoro Helmi Elisabeth mengatakan, dalam gerakan pangan murah ini pihaknya total menyediakan 4,5 ton beras SPHP yang dipasok oleh Bulog Bojonegoro.

Terkait teknis pembelian beras SPHP yang tak karuan tersebut, kata Helmi Elisabeth, itu akan menjadi evaluasi pihaknya dalam penyelenggaraan gerakan pangan murah selanjutnya.

"Animo masyarakat terhadap gerakan pangan murah, khususnya beras SPHP ini, di luar dugaan atau perkiraan kami," ujar Kepala DKPP Bojonegoro yang akrab disapa Helmi tersebut.

Ke depan, lanjut dia, salah satu upaya akan dilakukan DKPP Bojonegoro agar pembeli dalam gerakan pangan murah ini lebih tertib adalah menetapkan kebijakan kuponisasi. Bj-01/ham

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru