Operasi Semeru 2024 Dimulai, Mas Pj Wali Kota Ingatkan Warga Hindari 8 Pelanggaran Berikut

Reporter : Dwi Agus Susanti
Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro saat mengikuti apel keselamatan Semeru 2024 di Polresta Mojokerto

 

SURABAYAPAGI COM,Mojokerto  - Operasi Keselamatan Semeru 2024 kini tengah berlangsung hingga 13 hari ke depan, yakni mulai tanggal 4-17 Maret 2024. Tujuannya, untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M.

Baca juga: Polres Blitar Kota Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2024 Selama Dua Pekan

 

Pj Wali kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro pun mengingatkan warganya agar senantiasa disiplin, tidak melanggar peraturan lalu lintas yang ada. Hal itu, demi mewujudkan berkendara yang aman dan menjamin keselamatan pengguna jalan.

"Tolong ini dipatuhi. Mari kita biasakan tertib berlalu lintas. Ini juga demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Mari saling menghormati hak pengguna jalan lainnya," ujar sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.

Adapun 8 target prioritas pelanggaran lalu lintas dalam operasi ini antara lain: 1. berkendara melebihi batas kecepatan dan balap liar; 2. pengemudi masih dibawah umur; 3. berkendara dibawah pengaruh alkohol/ mabuk; 4. pengendara yang menggunakan hp; 5. pengendara motor yang tidak memakai helm; 6. pengendara mobil tidak menggunakan safety belt; 7. kendaraan yang tidak sesuai spektek/knalpot brong; dan 8. pengendara dengan konvoi dan arak – arakan.

Baca juga: Operasi Keselamatan Semeru, 15 Pengendara Ditindak Karena Mabuk

"Memakai helm, memasang sabuk pengaman, tidak menggunakan HP, tidak melawan arus, ini adalah beberapa contoh kepatuhan yang terkesan sederhana. Tapi berperan cukup signifikan dalam mencegah kecelakaan lalu lintas," kata Mas Pj.

Perlu diketahui, berdasarkan sambutan Kapolda Jawa Timur yang dibacakan oleh Pj Wali kota pada Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Kewilayahan Keselamatan Semeru 2024 di Lapangan Patih Gajah Mada Polres Mojokerto Kota  Sabtu (2/3) lalu,  jumlah pelanggaran lalu lintas di Jawa Timur pada tahun 2023 mengalami kenaikan signifikan sebesar 13,8% dibanding tahun sebelumnya. Dari beragam jenis pelanggaran, terbanyak adalah pelanggar tidak memakai helm yaitu 14. 292 dan 719 pelanggar melakukan perbuatan melawan arah.  

Bahkan, juga disebutkan berdasarkan WHO (World Health Organization), sekitar 1,35 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas. Karenanya, melalui operasi ini juga diharapkan dapat menekan angkan kecelakaan lalu lintas. 

Baca juga: Tekan Pelanggaran dan Laka Lantas, Polres Gresik Gelar Operasi Keselamatan Semeru

"Semoga melalui pelaksanaan Operasi Keselamatan Semeru 2024, angka kecelakaan lantas dan pelanggaran lalu lintas di Kota Mojokerto dapat menurun secara signifikan,” pungkas Mas Pj. dwi

 

 

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru