Alami Gangguan OCD, David Beckham Hobi Bersih-Bersih Tengah Malam

surabayapagi.com
David Beckham baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengidap gangguan obsesif kompulsif (OCD). SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Mantan pemain sepak bola asal Inggris, David Beckham baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengidap gangguan obsesif kompulsif (OCD). Uniknya, hal tersebut membuat David Beckham hobi bersih-bersih dan mengatur rumahnya sendiri hingga berjam-jam dan tengah malam.

Melalui penayangan serial dokumenter dan unggahan akun Instagramnya pada Juli 2022 menampilkan arsip dan cerita yang belum pernah diungkapkan sebelumnya.

Baca juga: Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan Lakukan Giat Fogging di Beberapa Sekolah

"Fakta bahwa ketika semua orang sudah tidur, saya pergi berkeliling, membersihkan lilin, menyalakan lampu ke pengaturan yang tepat, memastikan semuanya rapi. Saya benci turun di pagi hari dan ada cangkir dan piring dan, Anda tahu, mangkuk," dikutip dari The Guardian, Selasa (02/05/2023).

"Saya memotong lilin, saya membersihkan kaca, itu adalah kebencian hewan peliharaan saya, asap di sekitar bagian dalam lilin," katanya. "Aku tahu, ini aneh," lanjutnya.

Beckham mengaku kerap menghitung pakaian dan menempatkan majalah dalam garis lurus dan pola simetris. Ia juga mengatakan bahwa salah satu alasan dirinya terus membuat tato adalah karena kecanduan rasa sakit.

Selain itu, mantan kapten sepak bola Inggris itu mengatakan bahwa dia tidak dapat berhenti bertindak atas dorongannya meskipun telah mencoba.

Baca juga: Magis Shin Tae-yong, Garuda Muda Yakin ke Final

"Saya mengidap gangguan obsesif kompulsif di mana saya harus memiliki segalanya dalam garis lurus atau semuanya harus berpasangan. Saya akan menaruh kaleng Pepsi saya di lemari es dan jika ada terlalu banyak maka saya akan menaruhnya di lemari lain di suatu tempat ... semuanya harus sempurna," tuturnya lagi.

Diketahui, obsessive-compulsive disorder atau OCD adalah gangguan mental yang menyebabkan pikiran atau sensasi yang tak diinginkan (obsesi) atau dorongan untuk melakukan sesuatu berulang-ulang (kompulsi).

OCD tidak selalu berkaitan dengan kebiasaan seperti menggigit kuku atau memikirkan pikiran negatif, namun juga berupa pikiran obsesif tentang 'baik' atau 'buruk' suatu hal. Misalnya, seperti seseorang berperilaku kompulsif dengan mencuci tangan 7 kali setelah menyentuh sesuatu yang mungkin kotor.

Baca juga: Media Korsel: Pratama Arhan, 'Senjata Rahasia' Timnas Garuda

Meskipun pengidapnya mungkin tak ingin melakukan hal tersebut, tetapi ia tak berdaya untuk menghentikan tindakannya. Dengan kata lain, OCD dapat mempengaruhi secara signifikan di kehidupan pengidapnya.

Pada dasarnya, setiap orang memiliki kebiasaan atau pemikiran yang terkadang berulang. Namun, untuk pengidap OCD biasanya memiliki pikiran atau tindakan yang berupa:

  • Menguasai diri selama kurang lebih satu jam sehari
  • Berada di luar kendali
  • Tidak merasa bahagia atau menyenangkan
  • Mengganggu pekerjaan dan kehidupan
  • Kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita daripada pria. Adapun penyebab seseorang mengalami OCD, di antaranya:
  • Faktor keturunan atau genetik
  • Adanya perbedaan fisik di bagian tertentu dari otak
  • Mengidap depresi dan kecemasan
  • Memiliki pengalaman atau riwayat buruk dalam kehidupan hingga membuat seseorang menjadi trauma. dsy/dc

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru