Bupati Sumenep Rencanakan Pembangun Rumah Produksi Pangan

surabayapagi.com
Areal Persawahan produktif di Kab. Sumenep. SP/Ainur Rohman

 

SURABAYAPAGI.COM,  Sumenep - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk tahun ini merencanakan pembangun rumah produksi pangan. bertujuan untuk mengantisipasi adanya impor beras dari luar daerah. Kata Bupati Sumenep Ach. Fauzi SH, MH, kepada Surabaya Pagi (20/04)

Baca juga: Pelapor Tanah Kas Desa di Sumenep, Janji Ungkap Kasus Lebih Besar dengan Pelaku Sama

Menurutnya, pembangunan rumah produksi pangan itu direncanakan akan dibangun di Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean, karena di Kangean itu sangat cocok untuk mengolah pertanian khususnya tanaman padi.

“Kenapa harus di Kangean, sambung Bupati Sumenep yang baru menjabat itu, dikarenakan Pemilik lahan lokasi sumber produksi di Kecamatan Arjasa dinilai lebih bagus, hal ini tercatat sekitar 60 ribu ton per tahun pada tahun penghasil beras sejak tahun 2020,” tegasnya.

Selain itu, kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi, hal pertanian tersebut merupakan salah satu bentuk upaya Pemkab Sumenep untuk meningkatkan ketahanan pangan di Bumi Sumekar khususnya kabupaten Sumenep, ujarnya

Baca juga: Pemkab Sumenep Gelar Festival Led Lebaran Hari Ketupat 2024 di Pantai Lombang Sumenep

Jadi, tegas Bupati, Pemkab Sumenep saat ini fokus pada sektor ketahanan pangan, sebab sektor pertanian adalah salah satu sarana pemulihan ekonomi paling mendasar. Pemerintah memiliki peran penting khususnya dinas pertanian untuk memaksimalkan sektor pertanian. Agar pertanian ini mampu  mendorong perekonomian kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” jelasnya

Tidak hanya itu, tetapi sesuai skema, sambungnya, Pemkab Sumenep juga akan merencanakan lumbung padi di Pulau Kangean dari hulu ke hilir dan nantinya akan memperlebar kedaratan ditempat-tempat produktif untuk bercocok tanam padi.

Maka pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pertanian dengan cara membangun usaha bagi petani  memenuhi sarana prasarana yang diperlukan mungkin, mulai dari proses penggilingan hingga pengemasan. 

Baca juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

"Nantinya beras yang ada disana bisa digunakan untuk pengadaan BPNT dan konsumsi masyarakat. Tidak perlu datangkan beras dari luar Kabupaten Sumenep " pungkasnya. AR

 

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru