Dewan Desak Pemkot Kembangkan Lahan Basah

surabayapagi.com
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati. SP/ ALQ

SURABAYAPAGI,Surabaya - Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati mendesak Pemerintah Kota Surabaya terus memelihara dan mengembangkan kawasan lahan basah di Surabaya.

“Lahan basah itu penyumbang keanekaragaman hayati yang tinggi. Seperti pantai timur Surabaya areanya hutan mangrove, tiap tahun menjadi tujuan transit burung migran dari penjuru dunia bagian utara. Tim ITS pernah meneliti, di mangrove Wonorejo ada burung-burung yang menempuh jarak amat jauh dengan jalur migrasi Asia Utara hingga ke Asia Tenggara dan Australia,” ujar Aning di Surabaya, Rabu (3/2).

Baca juga: Pembangunan Box Culvert Sebabkan Macet, Pemkot Surabaya Harap Warga Memahami Manfaat Jangka Panjang

Aning menambahkan, tujuan mereka singgah ke lahan basah Surabaya untuk mencari makanan dan bermigrasi meninggalkan musim dingin di belahan bumi utara. Bisa juga dijadikan tempat untuk berkembang biak burung-burung migran tersebut.

“Potensi inilah yang menjadi alasan dikembangkannya ekowisata di kawasan tersebut.”tegasnya.

Aning Rahmawati menerangkan, sudah tepat Surabaya menetapkan kawasan mangrove sebagai kawasan konservasi. Saya berharap kawasan lahan basah lainnya seperti di sekitar Suramadu juga mendapat perhatian dan pencegahan dari perusakan kawasan akibat pembangunan properti dan sejenisnya.

“Jangan sampai kita kehilangan potensi keindahan ekowisata yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada kota ini,” ungkap lulusan Teknik Lingkungan ITS ini.

Selain sebagai sumber keanekaragaman hayati, kata Aning R, lahan basah Surabaya juga berperan dalam fungsi tata air kota. Reklamasi kawasan pesisir menjadi permukiman yang tidak terkendali akan memicu dampak banjir.

Baca juga: Eri Cahyadi - Armuji Daftarkan Diri ke PDI-P untuk Maju Jadi Bacawali-Bacawawali Surabaya

“Karena itu lahan basah harus kita jaga dengan serius,” kata Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Surabaya ini.

Dalam kesempatan tersebut Aning juga berharap agar Surabaya bisa mendapat akreditasi sebagai Kota Lahan Basah Dunia. Tahun lalu Kementerian LHK menyampaikan sinyal seperti itu dan Pemkot menyiapkan segala persyaratannya. Saya berharap Surabaya segera mendapat predikat tersebut.

“Agar kita punya tanggung jawab menjaga lahan basah dengan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Sesuai tema World Wetland Day kali ini.” pungkas Aning.

Baca juga: Mecapan Beauty, Platform Booking MUA & Stylist Perluas Jangkauan Hingga Kota Surabaya

Seperti diketahui, tanggal 2 Februari diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia atau World Wetland Day.

Merujuk pada tanggal ditandatanganinya Konvensi Lahan Basah di Ramsar, Iran, pada 2 Februari 1971. Indonesia meratifikasi Konvensi Ramsar tersebut melalui Keppres No. 48 Tahun 1991.

Menurut Konvensi tersebut, lahan basah adalah ”Daerah-daerah rawa, payau, lahan gambut, dan perairan: alami atau buatan; tetap atau sementara; dengan air yang tergenang atau mengalir, tawar, payau atau asin; termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu air surut. Alq

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru