DPRD Surabaya Berharap Gedung Baru RSUD dr. Soewandhie Bisa Jadi Jujukan Berobat Seluruh Kalangan dari Berbagai Daerah

surabayapagi.com
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Reni Astuti bersama Komisi D melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohamad Soewandhie, Rabu (19/1). SP/Alqomar

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Reni Astuti bersama Komisi D melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohamad Soewandhie.

Sidak tersebut dilakukan untuk mengecek kesiapan gedung baru RSUD Soewandhie berlantai 8 tersebut  akan segera diresmikan. Disana, rombongan tersebut juga disambut oleh Direktur RSUD dr. Soewandhie dr Billy Daniel Mesakh SpB.

Baca juga: Pembangunan Box Culvert Sebabkan Macet, Pemkot Surabaya Harap Warga Memahami Manfaat Jangka Panjang

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan, kunjungan ini untuk memastikan kesiapan RS dr. Soewandhie untuk beroperasi maksimal saat pembukaan nanti. 

Rombongan legislator ini langsung meninjau beberapa ruangan. Mulai dari ruang CT Scan, tempat cuci darah, ruang rawat inap VVIP, hingga aula. Disana, terdapat berbagai alat kesehatan dengan teknologi terbaru. Bahkan, ruangan VVIP juga tak kalah dengan fasilitas rumah sakit swasta berkelas internasional.

"Ini jadi harapan baru dan angin segar bagi warga. Tak hanya di Surabaya, namun juga warga Indonesia Timur dan daerah lain yang menginginkan berobat di RSUD dengan fasilitas layaknya RS swasta berkelas," ungkap Reni Astuti, di sela sela sidak gedung baru RS dr. Soewandhie, Rabu, (19/1).

Reni menjelaskan gedung baru dr.  Soewandhie tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya sebesar Rp 365 Milyar. "Penggunaan anggaran tersebut terbagi menjadi dua tahap. Yakni, Rp 197 milyar pada 2019-2020 dan Rp 268 milyar pada 2021," terangnya.

Baca juga: Eri Cahyadi - Armuji Daftarkan Diri ke PDI-P untuk Maju Jadi Bacawali-Bacawawali Surabaya

Hal itu, menurut Reni, juga sejalan dengan program Pemkot Surabaya, yakni Surabaya Medical Tourism. Lewat program tersebut, potensi rumah sakit dan layanan kesehatan di Surabaya dioptimalkan agar menjadi jujukan berobat bagi seluruh kalangan dari berbagai daerah.

Dr Billy menjelaskan, layanan dasar di RSUD Soewandhie masih sama. Namun, pihaknya melakukan peningkatan pada layanan unggulan. Yakni, kardiologi, ortopedi, dan digestif. "Kami meningkatkan kualitas diagnostik melalui alat-alat terbaik. Selain itu, alat terapi dan terapis terbaik juga didatangkan," ujarnya.

Sementara itu, terdapat penambahan 54 kamar VVIP untuk warga kelas tertentu. Dokter-dokter subspesialis juga hadir dengan kemampuan mumpuni. "Untuk lahan parkir juga tak kekurangan. Di gedung baru ini dibangun lahan parkir yang bisa menampung setidaknya hingga 300 mobil dan 400 sepeda motor," ujar Billy. 

Baca juga: Mecapan Beauty, Platform Booking MUA & Stylist Perluas Jangkauan Hingga Kota Surabaya

Meski hadir dengan kualitas layanan yang makin baik, harga per kamar di RSUD Soewandhie masih menggunakan aturan perwali yang lama. Yakni, sekitar 30 persen dibawah rata-rata. Tentu saja, itu bisa meringankan masyarakat karena dengan harga dibawah rata-rata bisa mendapatkan layanan layaknya RS swasta. Alq

 

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru