Investasi Masuk RI Mampu Serap 307.000 Tenaga Kerja di Indonesia

surabayapagi.com
Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Regional Titik Anas menyampaikan bahwa masuknya investasi ke Indonesia mampu menyerap sebanyak 307.000 tenaga kerja.

Hal itu disampaikan dalam The 1st International Student Leaders Meeting 2022 yang mengusung tema Collective Actions for Transforming Sustainable Universities in the Post-Pandemic Time, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Pj Gubernur Adhy: Total Investasi Mencapai Rp 6,9 Trilliun dan Serap Ribuan Tenaga Kerja

"Investasi telah menciptakan lapangan kerja bagi para pencari kerja baru yaitu menyerap sekitar 307.000 tenaga kerja," kata Titik Anas.

Menurutnya, selama pandemi covid-19 Indonesia termasuk negara yang sangat kuat dalam menarik investasi hingga kuartal III-2022. Hal itu terbukti dengan total investasi langsung pada kuartal III-2022 tercatat sebesar Rp307 triliun atau 42 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

Begitupun investasi asing turut meningkat sebesar 63,6 persen. Artinya, dia menegaskan, Indonesia tidak hanya menerima investasi dari dalam negeri melainkan juga dari negara lain.

Ia mengklaim kinerja investasi langsung menandakan bahwa pasar Indonesia masih menarik di tengah risiko global. Maka dari itu, dia memastikan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi 2022 kuat dan akan akan tetap berlanjut karena Indonesia masih memiliki seperempat kuartal lagi untuk menyelesaikan tahun ini.

Baca juga: Revisi UU KPI Larang Jurnalistik Investigasi, AJI Protes

"Jadi kami termasuk yang kami sebut sebagai The shining light around the world from the emerging country," ucapnya.

Diantara negara-negara G20 dan ASEAN, Indonesia merupakan salah satu negara yang relatif cepat pulih dari pandemi. Fundamental ekonomi Indonesia tetap kokoh.

“Pertumbuhan PDB Kami Seperti yang Anda ketahui, tahun ini terus berkembang pesat tumbuh 5 persen pada kuartal satu, dan 5,4 persen kuartal dua, dan 5,7 persen pada kuartal tiga. Jadi kami memiliki pondasi yang sangat kuat,” ungkapnya.

Baca juga: Sandiaga Ajak REI Investasi di Labuan Bajo

Pemulihan ekonomi yang lebih kuat didukung utamanya oleh permintaan domestik dan pertumbuhan ekspor yang solid. Penanganan pandemi yang efektif dan dukungan kebijakan baik pada permintaan untuk memasok daya beli melalui bantuan sosial dan subsidi. Kemudian keringanan pajak untuk perusahaan.

“Kami cukup optimistis dengan pertumbuhan tahun ini. Bisa di kisaran 5 – 5,3 persen. Jadi, cukup tinggi dibandingkan dengan negara lain. Kami (Indonesia) termasuk yang kami sebut sebagai The shining light around the world from the emerging country," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru