Jokowi Manfaatkan Peluang Ekonomi Industri 4.0 di Hannover Messe

surabayapagi.com
Gelaran Hannover Messe 2021 yang diselenggarakan secara virtual. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19 banyak berimbas pada ekonomi tiap negara, tak terkecuali Indonesia sendiri, oleh karenanya Indonesia bertekad memanfaatkan peluang ekonomi dengan menjadi Partner Country Hannover Messe 2021 yang digelar secara virtual pada 12 sampai 16 April 2021. 

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga ingin berbagi kepada dunia mengenai peta jalan atau roadmap penerapan industri 4.0 di Indonesia. Sekaligus pencapaian dalam implementasinya yang difokuskan pada tujuh sektor prioritas, yakni elektronik, kimia, otomotif, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, serta farmasi dan alat kesehatan.

Baca juga: Jokowi-PM Lee, Bahas Ekstradisi Buronan di Bogor, Senin Ini

Menurut Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tema acara yang diangkat tahun ini yaitu transformasi teknologi, sangat relevan dengan situasi pandemi sekarang. "Khususnya bagi teknologi digital (menjadi) semakin penting,” tuturnya, Selasa (13/4/2021).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, di Hannover Messe 2021, Indonesia akan menampilkan diri sebagai negara emerging yang tengah bertransformasi ekonomi menuju industri 4.0 berbasis riset dan inovasi. Maka sebagai Partner Country dalam pameran teknologi itu, negeri ini mengusung tema 'Making Indonesia 4.0'.

Revolusi industri keempat yang merupakan perpaduan teknologi dengan mengintegrasikan sumber daya teknologi, mesin, kecerdasan buatan, dan manusia, memberikan perubahan besar dalam sektor kimia, farmasi, dan tekstil, sejumlah perusahaan telah mengimplementasikan industri 4.0 yang memungkinkan efisiensi dan peningkatan daya saing.

“Kemandirian Indonesia di sektor industri alat kesehatan dan farmasi merupakan hal penting, terlebih dalam kondisi kedaruratan kesehatan seperti saat ini. Sektor tersebut masuk dalam kategori high demand di tengah pandemi Covid-19 pada saat sektor lain terdampak berat,” jelas Airlangga dalam pidatonya secara virtual di Hannover Messe 2021.

Baca juga: Pak Jokowi, Ngono Yo Ngono, Ning Ojo Ngono

Hannover Messe diyakini akan memberikan optimisme bagi dunia usaha guna menjaring investor skala global. Pada sektor perdagangan, para pelaku usaha pun dapat memperoleh kesempatan mendapatkan mitra demi memperluas ekspornya.

Dalam pameran itu, ada 156 pelaku industri dari Indonesia yang akan berpartisipasi. Sebanyak 54 di antaranya berasal dari sektor industri logam, mesin dan alat transportasi dan elektronika. kemudian ada sebanyak 63 startup asal Indonesia yang akan berpartisipasi.

Semula Indonesia akan menjadi Partner Country Hannover Messe pada 2020 lalu, namun terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19. Selain penyelenggaraan pada tahun ini, Indonesia juga akan tampil kembali sebagai Partner Country Hannover Messe yang rencananya akan diselenggarakan secara hybrid pada 2023 mendatang.

Baca juga: Pendapatan Pajak Tembus Rp27,26 Triliun, Jatim Masih Jadi Kekuatan Ekonomi Kedua Nasional

Saat ini, jumlah perusahaan rintisan atau startup yang dimiliki Indonesia sekitar 2.193. Jumlah tersebut terbanyak kelima di seluruh Indonesia. 

Indonesia pun memiliki lima perusahaan startup unicorn dan 1 decacorn. “Industri ini akan berkontribusi pada PDB Indonesia sekitar 133 miliar dolar AS pada 2025, dan didukung oleh 185 juta penduduk Indonesia yang memiliki akses internet, terbesar keempat di dunia. Saya ingin mengajak Jerman untuk bermitra mewujudkan transformasi digital di Indonesia,” kata Presiden Jokowi. Dsy9

 

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru