Kerugian Banjir Madiun Masih Ditaksirkan

surabayapagi.com
Petugas mengevakuasi warga terdampak banjir di Madiun beberapa waktu lalu.

 

SURABAYAPAGI.COM, Madiun - Banjir melanda kabupaten Madiun pada Kamis (15/4) kemarin. Kendati banjir telah surut, kerugian akibat banjir tersebut hingga kini masih ditaksirkan. Pasalnya, banjir tersebut merendam sejumlah desa di empat kecamatan.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

"Saat ini tim jitupasna atau pengkajian kebutuhan pascabencana masih mendata untuk menghitung kerugian," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Muhamad Zahrowi di Madiun, Minggu (18/4).

Menurut ia, untuk mendata kerugian tersebut, pihaknya tidak bekerja sendirian. BPBD menggandeng dinas-dinas terkait, di antaranya Dinas Pertanian guna mendata kerugian akibat lahan sawah petani yang terendam banjir.

Selain itu, juga melibatkan Dinas Sosial setempat guna mendata jumlah korban atau kepala keluarga (KK) yang terendam banjir dan penyaluran bantuan dan Dinas PUPR untuk mendata sejumlah infrastruktur yang rusak sakit banjir, seperti jembatan hingga tanggul atau dam.

BPBD Kabupaten Madiun mencatat banjir kali ini melanda sejumlah desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Saradan, Mejayan, Pilangkenceng, dan Balerejo.

Selain banjir, sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun juga dilanda longsor, yakni di Kecamatan Wonoasri, Wungu, dan Dagangan.

Meski banjir telah surut, pihak BPBD setempat terus mengimbau warga di daerah rawan banjir dan bencana longsor untuk tetap waspada jika sewaktu-waktu curah hujan tinggi.

Baca juga: 16 Titik di Kota Malang Terendam Banjir

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru