Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

author Al Qomaruddin

- Pewarta

Rabu, 17 Apr 2024 17:59 WIB

Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

i

Wakil Ketua DPRD Surabaya A Hermas Thony

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Banjir masih menjadi sahabat warga Surabaya di saat musim hujan. Semua proyek percepatan pembuatan saluran box culvert dan bozem hingga pompa air terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam penanganan banjir di Surabaya.

Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya A Hermas Thony terus mendorong agar Pemkot Surabaya menerangi banjir di Kota Pahlawan. Selain itu, pimpinan DPRD ini meminta semua warga Surabaya juga ikut bersama-sama melawan banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan di saluran air atau sungai.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Kelihatannya sepele. Dianggapnya bukan masalah. Tapi karena yang berperilaku membuang sampah di saluran air itu banyak dan dimana-mana, saluran mampet.

"Kalau budaya buang sampah di saluran itu tidak dihentikan, bersiaplah kota ini berakrab ria dengan banjir. Saatnya Satgas Sampah dan Satpol PP siaga di setiap saluran air," reaksi AH Thony menanggapi banjir yang masih terjadi di Surabaya, Selasa (16/4) kemarin.

Setiap hujan deras dengan durasi lama sedikit, sejumlah kawasan di Surabaya terdapat genangan. Meski lama dan kedalaman genangan berkurang, namun penanganan banjir harus terus menjadi prioritas kota. Sebab dampaknya luas tidak sekadar merepotkan mobilitas warga.

AH Thony mendesak Satpol PP dan Satgas Sampah bekerja lebih optimal. Dengan anggota yang ada, Satpol PP sebagai penegak Perda harus mau turun langsung, siaga di titik rawan warga membuang sampah di saluran. Saat ini sudah ada Perda 1/2019 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan di Surabaya.

Salah satunya melarang warga membuang sampah sembarangan. Sanksinya adalah tindak pidana ringan dengan denda Rp 75.000. Namun Perda Sampah tersebut dinilai AH Thony hanya asesoris tanpa ada penegakan maksimal. Buktinya banyak saluran mampet karena sampah.

Baca Juga: 5.000 Properti di Rusia Terendam Banjir

Selain itu Pimpinan DPRD Surabaya itu juga menyoroti perilaku warga Surabaya yang bikin geregetan. AH Thony kerap turun ke sejumlah kawasan dan perkampungan banyak ditemukan saluran air di kampung dan got buntu. Namun kondisi tersebut dibiarkan warga tidak ada gerakan kampung untuk membersihkan got.

AH Thony pun mengajak semua warga menggelorakan daya juang dengan bergotong-royong peduli lingkungan. "Masak membersihkan got saja nunggu Pemkot. Mari lurah, RT RW di kampung-kampung menggerakkan kerja bakti. Apalagi rata-rata banjir di kampung karena got mampet," kata AH Thony.

AH. Thony mengatakan dalam analisisnya, banjir perkotaan di Surabaya bukan karena alam. Tapi lebih karena mampetnya saluran air. Bahkan AH Thony mencatat 60% banjir di Surabaya karena faktor saluran tersumbat sampah.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Tinjau Pencairan Marbot Musala dan Penjaga Rumah Ibadah

Masyarakat kadang tidak sadar akan kesalahan yang dilakukan. "Mereka cenderung menyalahkan pemerintah. Sementara saluran air di Surabaya itu sudah ada sejak zaman Belanda sampai sekarang saluran. Pemkot juga menempatkan infrastruktur penanganan banjir menjadi prioritas pembangunan," katanya.

Pemkot melalui Dinas PU Sumber Daya Air diharapkan juga rutin mengecek setiap saluran air. Terutama saluran primer atau sekunder. Bahkan kalau perlu hingga saluran di perkampungan. Sebab semua saluran itu harus terkoneksi dan lancar. Mereka juga harus rutin melakukan normalisasi dengan mengeruk setiap saluran.

Pria asal Bojonegoro ini terus mendorong Pemkot Surabaya menuntaskan proyek saluran box culvert dan proyek saluran lainnya yang terkoneksi satu sama lain. Tak ada lagi saluran yang tidak terhubung. Kelihatannya ada saluran tapi tidak terkoneksi sehingga meluber saat hujan. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU