Ketersediaan Ventilator di Kota Malang Terbatas

surabayapagi.com
Fasilitas alat ventilator di Kota Malang. SP/ JT

SURABAYAPAGI.com, Malang - Angka kematian kasus Covid-19 di Kota Malang mengalami lonjakan. Ditengah Krisis tersebut Kota Malang kekurangan ventilator dan hanya memiliki 34 buah ventilator, Kamis (14/1/2021). 

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan kematian akibat Covid-19 yang cukup tinggi disinyalir adanya keterlambatan penanganan. Di mana, pasien saat dirujuk ke rumah sakit mengalami gejala yang cukup berat.

Baca juga: ‘Sport Tourism’ Kota Malang Jadi Alternatif Dongkrak Sektor Pariwisata

Sehingga, pasien harus mendapatkan perawatan kesehatan yang cukup tinggi dan membutuhkan fasilitas alat ventilator.

"Kenapa tingkat kematian kita tinggi karena memang rata-rata mereka masuk ke rumah sakit ini posisinya dalam posisi dia sudah saturasinya di bawah 90-80, sehingga langsung membutuhkan ventilator," katanya.

Selain itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Sri Winarni, menjelaskan selain kondisi pasien saat dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi gejala berat yang parah, ketersediaan fasilitas alat ventilator juga terbatas.

Sehingga, mengharuskan pasien Covid-19 yang membutuhkan alat ventilator dikirim ke rumah sakit rujukan di kota lain yang masih tersedia, karena rumah sakit rujukan dengan ketersediaan ventilator dikatakannya kerap penuh

Baca juga: Pemkot Malang Gaungkan Sport Tourism

"Salah satunya itu (kondisi pasien saat dirujuk dengan kategori gejala berat). Maka kalau ada pasien yang membutuhkan ventilator di Kota Malang, dan sementara sudah penuh maka oleh rumah sakit dikoordinasikan di rumah sakit-rumah sakit lain yang tersedia," ungkapnya.

Ia menjelaskan, ketersediaan ruang isolasi dengan ketersediaan alat ventilator di Kota Malang sejumlah 34 ruang isolasi. Jumlah tersebut terbagi di beberapa rumah sakit rujukan Covid-19.

Salah satunya, di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) sebanyak 10, di Rumah Sakit. Tentara Soepraoen sebanyak 8, Rumah Sakit Lavalette ada 6, Rumah Sakit Islam Unisma sebanyak 6, Rumah Sakit Islam Aisyiah sebanyak 2 dan Rumah Sakit Hermina Tangkuban Perahu sebanyak 2.

Baca juga: DLH-TP PKK Kota Malang Bagi Pupuk Kompos dan Bibit Tanaman

Meski begitu, Dinkes Kota Malang masih belum ada rencana pengajuan penambahan alat ventilator lagi. Karena, untuk menambah alat harus juga dipenuhi untuk ketersediaan tempat, hingga tenaga kesehatan yang mengoperasikan alat tersebut.

"Untuk ventilator itu pendukungnya adalah sarana prasarana yang lain. Mulai ketersediaan tempat, juga ketersediaan tenaga kesehatan yang mengoperasionalkan," tandasnya. Dsy15

 

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru