Khofifah Kritik Model Pendaftaran Eri-Armudji

surabayapagi.com
Ribuan massa pendukung PDIP yang mendaftarkan paslon Eri Cahyadi dan Armudji yang saling dempet-dempetan saat mendaftar di KPU Kota Surabaya. Foto-foto: Sp/Julian

 

Ribuan Pendukung PDIP Uyel-uyelan saat Daftar di KPU Surabaya

Baca juga: Ajak Masyarakat Berolahraga dan Bersenang-senang, AKG Entertainment Gelar Pokemon Run 2024 di Surabaya

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Jumat (4/9/2020) kemarin, secara serentak, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran untuk bakal calon bupati – wakil bupati atau calon wali kota – wakil wali kota. Terutama dalam pilwali Kota Surabaya, pilbup Sidoarjo, pilbup Gresik dan 16 kabupaten/kota di Jawa Timur. Namun sayangnya, dalam masa pandemi Covid-19, beberapa pasangan calon (paslon) masih mengabaikan protokol kesehatan dan physical distancing. Seperti yang terjadi dalam pendaftaran paslon calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armudji, Jumat (4/9/2020). Tak heran, Gubernur Jawa Timur Khofifah mengkritik cara para pendukung partai berlambang banteng moncong putih itu mengantarkan paslonnya mendaftar di KPU kota Surabaya.

Khofifah melihat beberapa paslon yang mendaftar di KPU masih mengabaikan protokol kesehatan dan physical distancing. Mantan Menteri Sosial itu pun mengimbau kepada seluruh paslon, agar tidak melibatkan massa secara besar dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan seperti yang terjadi pada proses pendaftaran paslon Eri Cahyadi dan Armudji yang didampingi hampir ribuan pendukung dan loyalis PDIP.

“Tolonglah.. dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, jangan melibatkan massa. Perlu dipertimbangkan kembali nanti. Pasalnya risiko penularan sangat besar jika massa tumpah ruah saat pendaftaran karena dorongan semangat untuk menyukseskan,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (4/9/2020).

Tak hanya itu, kepada KPU dan Bawaslu Jatim pun Gubernur Khofifah berpesan agar terus memantau update zonasi wilayahnya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mengkordinasikan  pelaksanaan Pilkada serta menjaga keselamatan warga yang ingin memberikan suaranya.

Khofifah juga mengingatkan terkait kesiapan sistem dan tata cara Pilkada agar pelaksanaan Pilkada diharapkan tidak akan membuat kerumunan yang bisa membahayakan.

 

Benahi Sistem Coblosan

“Maka dari itu, fleksibilitas waktu pemilihan pasti harus dikomunikasikan ke masyarakat. Pembagian waktu pemilihan itu saya mohon kepada seluruh jajaran Bawaslu dan KPU memberikan opsi jika jam yang ditentukan perlu disesuaikan akibat satu dan lain hal, tetapi jam berahirnya masa pencoblosan tetap tidak berubah,” imbuhnya.

Khofifah mencontohkan, jika pada Pilkada sebelumnya waktu maksimal adalah jam 1, maka pada Pilkada kali ini, ditambah dengan pembagian tahapan guna menghindari penumpukan calon pemilih di dalam TPS. Maka dari itu, peran identifikasi oleh masing-masing TPS harus terus dijalankan.

 

Diantar Ribuan Pendukung PDIP

Sementara, kritikan Gubernur Khofifah ini menyindir ribuan massa pendukung PDIP yang mengantarkan paslon Eri Cahyadi-Armudji ke KPU kota Surabaya. Tak tanggung-tanggung, paslon Eri Cahyadi - Armuji diantar langsung oleh Whisnu Sakti Buana, kader PDIP yang gagal maju pilwali Surabaya karena tidak direkom oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Jumat (4/9/2020) setelah Sholat Jumat, pukul 14:15 WIB, Eri Cahyadi dan Armudji berbondong-bondong jalan kaki ke kantor KPU Kota Surabaya di Jalan Adityawarman Surabaya.

Baca juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Paslon yang memakai kemeja putih dan celana hitam ini menyampaikan, rasa terima kasih atas amanah yang diberikan kepada kami, khususnya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

“Dengan kepercayaan itu, kami akan berjuang sekuat tenaga dengan hati nurani untuk wong cilik di kota surabaya,” ujar Eri Cahyadi yang terus digandeng istrinya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Tri Rismaharini yang telah memberikan restu kepada dirinya.

“Kami akan menjalankan dan melanjutkan serta menjaga cita cita ibu Tri Rismaharini untuk Surabaya kedepan menjadi lebih baik lagi untuk wong cilik. Terima kasih bu Risma, atas restu yang telah diberikan kepada saya. Apa yang bu Risma cita-citakan akan kami jaga dan kami teruskan,” kata Eri dihadapan para kader, pengurus dan simpatisan partai.

Lanjut ia kembali mengucapkan banyak terima kasih kepada mas Whisnu dan Adi sebagai kakak kami, karena menurut ia, beliau adalah mentor dan pembimbing.

Dimasa pandemi ini, ia memohon untuk saling menjaga protokol kesehatan dan Wali Kota Risma dimasa pandemi tidak dibiarkan sendiri. Karena menurut Eri, beliau sudah melakukan tracing untuk mencari warga yang terkena corona. “Kita tidak akan biarkan beliau (ibu Risma) bekerja sendiri ditengah pandemi ini,” pungkas Eri Cahyadi.

 

Semangat WS

Baca juga: Demokrat Optimistis Khofifah Kembali Gandeng Emil Dardak

Sementara, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana hadir ke kantor DPC PDIP Surabaya di untuk memberikan surat rekomendasi resmi dari DPP PDI Perjuangan kepada Calon Wali Kota Eri Cahyadi.

Surat B1 KWK yang dibawa langsung oleh Whisnu diserahkan kepada Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono yang disaksikan Eri Cahyadi, Calon Wakil Wali Kota Armuji, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga ketua DPP PDIP.

"Siang hari ini (Jumat kemarin, red) kita teguhkan tekad kita, semangat kita untuk tetap mengamankan rekomendasi yang ditandatangani Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Hajjah Megawati Soekarnoputri, menangkan Pilkada Surabaya,” papar Whisnu dalam pidatonya.

Whisnu juga membakar semangat kader PDI Perjuangan yang mengantarkan Eri Cahyadi - Armuji untuk mendaftar di kantor KPU Surabaya, sebagai Cawali-Cawawali dari partai berlambang banteng moncong putih. "Kita tunjukkan Surabaya tetap merah untuk PDI Perjuangan. Siap?” ujar Whisnu.

Tidak kalah meriah, dua Srikandi PDI Perjuangan, Dyah Katarina dan Mariam menyayikan Perahu layar, Terajanah, Sewu Kuto, hingga Kartonyono untuk memeriahkan pendaftaran di KPU Surabaya.

Tak hanya itu, Krisna salah koordinator relawan cabang Kedurus yang menggunakan kostum daur ulang berharap bila Eri Cahyadi dapat meneruskan perjuangan Tri Rismaharini.

"Saya yakin bila Pak Eri bisa memajukan kota Surabaya dengan lebih baik lagi. Kami hadir untuk memberikan semangat dan ikut memeriahkan pendaftaran hari ini," pungkasnya. adt/alq/byt/jul/cr2/rmc

 

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru