MenKopUKM Teten Sebut Perlu Adanya Evolusi UMKM

surabayapagi.com
MenKopUKM Teten Masduki. Foto: Kemenkop UKM.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Koperasi UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menilai produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia kurang optimal dan daya saing produknya juga masih relatif rendah. Padahal, jumlah UMKM di Indonesia sangat besar yakni sebanyak 64 juta pelaku pada 2021.

Teten mengatakan perlu adanya evolusi UMKM mengingat perannya sebagai penopang ekonomi nasional.

Baca juga: Pemuda LIRA : Pemerintah Jangan Hambat Usaha Kecil

"Evolusi UMKM sangat diperlukan mengingat perannya sebagai penopang ekonomi nasional,” kata  Teten pada acara Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2022 secara virtual, Senin (12/12/2022).

Menurut Teten, evolusi UMKM diperlukan agar mampu menciptakan produk yang berdaya saing dengan produk mana pun. Sehingga, produk bisa meraih hati pasar setidaknya di dalam negeri.

"Sudah banyak evolusi UMKM dilakukan di berbagai negara lewat peran universitas dan anak-anak muda. Evolusi bukan hanya skala usaha, tetapi juga evolusi kualitas produknya menjadi produk unggul berbasis teknologi dan inovasi,” ujarnya.

Baca juga: Gedung Bekas Apotek Disulap Jadi Toko Pusat Oleh-oleh Khas Jombang

Lebih lanjut, Teten memberi contoh kontribusi UMKM di Korea Selatan (Korsel). Ia menyebut negara itu sekarang ditopang oleh ekonomi kreatif (ekraf). Ia meyakini ekraf turut menjadi fondasi perekonomian di masa yang akan datang.

Korsel hadir dengan K-Pop dan K-Drama yang kini tampil justru hampir melampaui negara tetangganya, yaitu Jepang.

“Korsel dari nation brandingnya Dynamic Korea menjadi Creative Korea, terbukti berbagai merek dan produk mereka masuk pasar global dan menjadi kekuatan ekonomi Asia,” jelasnya.

Baca juga: Pemkab Bangkalan Kurasi Promosi Dagang 20 UMKM

Selain itu menurut Teten, evolusi UMKM juga diperlukan mengingat potensi ekonomi digital Indonesia yang disebut-sebut mencapai nilai Rp5.600 triliun di tahun 2030, atau tumbuh setidaknya lima kali lipat dari 2021 yang senilai Rp1.042 triliun.

Teten menyebut potensi ekonomi digital itu harus dioptimalkan sepenuhnya oleh masyarakat, khususnya UMKM Indonesia. jk

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru