Mesin Politik PDIP Lambat Jika tak Berkoalisi

surabayapagi.com
Prof Asrinaldi, Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand)

 SURABAYAPAGI, Jakarta - Saya menyakini mesin politik PDI Perjuangan akan lambat atau kurang maksimal apabila memaksakan maju sendiri tanpa berkoalisi. Saya menilai, PDIP perlu berkoalisi dengan partai lain pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kalau dia (PDIP) maju sendiri, tidak akan maksimal, kerja mesin politiknya agak berat. Akan tetapi, kata dia, apabila partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut berkoalisi dengan partai lain, kerja mesin politik akan jauh lebih mudah. Baik untuk menghadapi Pileg maupun Pilpres 2024.

Baca juga: Hakim MK Nilai Sejak Pilpres KPU tak Serius

Menurut saya, kerja sama atau koalisi tersebut nantinya bisa saja dengan kesepakatan politik apabila berhasil memenangi Pemilu 2024. Dalam konteks politik, itu merupakan hal yang wajar.

Dari sekian partai hingga telah mendeklarasikan nama yang bakal calon pada Pilpres 2024, PDI Perjuangan termasuk partai politik yang belum melakukannya. Dalam waktu dekat partai berlambang banteng itu akan mengumumkan calon presiden.

Baca juga: Mengejutkan, Halal-Bihalal PAN Jatim Dihadiri Said Abdullah PDI-P

Dan juga soal potensi atau kemungkinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi dengan PDI Perjuangan apabila koalisinya dengan Gerindra bubar.

Melihat situasi pilpres sebelumnya, PKB lebih pada posisi melengkapi atau bukan pemain utama. Namun, bukan berarti tidak signifikan. Artinya, jika tidak ada calon internal yang memungkinkan maju, kesepakatan lain akan dibangun PKB.

Baca juga: Menjelang Pendaftaran, PDIP Surabaya Bahas Persiapan Pilkada 2024 

Tidak hanya dengan PDI Perjuangan, menurut saya bisa saja PKB nantinya berkoalisi atau ikut bergabung dengan Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Demokrat, atau yang dikenal dengan Koalisi Perubahan. Jadi, kita masih menunggu. Kuncinya ada di PDI Perjuangan, dan partai ini juga masih dilematis juga.

(Lewat keterangannya di Padang, Sumatra Barat, yang dikutip dari laman Republika.co.id ditulis Kamis (22 Maret 2023)

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru