Pemkot Sediakan Lapangan Pekerjaan Untuk Penyandang Disabilitas

surabayapagi.com
Kegiatan Public Movement bertemakan "This Is Ability Not Disability" yang digelar Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta di Plaza Surabaya pada Minggu (20/6). SP/PEMKOT SURABAYA

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Penyandang disabilitas di Kota Surabaya disediakan aksesibilitas untuk bisa bekerja di instansi pemerintahan Kota Surabaya  sesuai dengan bakat dan keahliannya.

Contoh konkret yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya saat ini adalah merekrut disabilitas baik dari tunarungu, tunawicara, maupun tunanetra untuk bisa bekerja bersama teman-teman normal lainnya.  "Itu adalah bentuk kepedulian pemkot terhadap disabilitas," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Senin (21/6).

Baca juga: Pembangunan Box Culvert Sebabkan Macet, Pemkot Surabaya Harap Warga Memahami Manfaat Jangka Panjang

Meski demikian, Armuji menyatakan, bahwa dukungan dari berbagai pihak juga sangat dibutuhkan dalam upaya pemenuhan pelayanan bagi penyandang tunanetra. Oleh karena, ia juga mendorong stakeholder lain agar turut serta dalam mewujudkan upaya tersebut.  "Mungkin dari universitas lainnya juga bisa memberikan suatu pelatihan-pelatihan khusus dengan kemampuan yang mereka miliki," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya terus mendorong dan mensupport aksesibilitas pelayanan bagi penyandang disabilitas yang tidak hanya terkait masalah pendidikan vokasi, namun ketersedian lapangan kerja juga menjadi salah satu fokus utama.

Baca juga: Eri Cahyadi - Armuji Daftarkan Diri ke PDI-P untuk Maju Jadi Bacawali-Bacawawali Surabaya

Selain itu, Armuji mengapresiasi kegiatan Public Movement bertemakan "This Is Ability Not Disability" yang digelar Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Anak-anak Buta di Plaza Surabaya pada Minggu (20/6). 

Public Movement yang diikuti sekitar 13 anak penyandang tunanetra itu adalah pendidikan ekstra, dimana anak-anak yang ingin belajar menggambar atau melukis, mereka diajari dengan cara (identifikasi) bau dari warna itu sendiri.  "Maka mereka juga bisa mengekspresikan di dalam kanvas dimana akan membentuk seperti apa yang diinginkan," katanya.

Baca juga: Mecapan Beauty, Platform Booking MUA & Stylist Perluas Jangkauan Hingga Kota Surabaya

Ia menilai asksesibilitas seperti itu tentu akan semakin mendukung anak-anak penyandang tunanetra untuk dapat berkarya meski dengan keterbatasan. sb2/na

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru