Rajin Bersedekah, Kini Miliki 5 Rumah Makan Gratis

surabayapagi.com
Aditya Prayoga. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Bersedekah merupakan salah satu cara kita mensyukuri pemberian Tuhan, tidak cuma dengan uang namun juga dapat berbentuk ilmu maupun perbuatan baik. Salah satunya, Aditya Prayoga (29) yang bersedekah dengan mendirikan sebuah Rumah Makan Gratis di Cilangkap, Ciangsana, Depok, Pasar Minggu, dan Jatisampurna.

Hanya berbekal ijazah SD dan dikenal sebagai orang yang nakal, Aditya nekat merantau dari Palembang ke Jakarta pada 2016. Tidak ada kerabat, tidak ada teman. Dia tidur di kolong jembatan, stasiun, halte busway, dan masjid.

Baca juga: Dihadiri Ribuan Pengunjung, IFBC 2023 Jakarta Sukses Realisasikan Ide Bisnis Impian dan Suguhkan Ragam Kebutuhan Bisnis Terkini

Selama menjadi anak rantau, ia melanjutkan hidup dengan cara berjualan koran dan tukang parkir, baik di gereja maupun di masjid. "Saya bawa korannya, saya ambil satu ikat. Kemudian saya jual, dapat untung Rp 500 perak untuk makan. Kemudian saya jaga parkir. Jadi kalau hari Minggu itu di gereja kan ada acara. Sabtu, Minggu ada acara di gereja, saya cari gereja untuk jadi tukang parkir. Kalau di hari Jumat, saya cari masjid untuk jaga parkir juga," ujarnya.

Awal berdirinya rumah makan gratis tersebut bermula saat Aditya bertemu dengan seorang nenek di depan masjid. Saat itu, sang nenek yang berjalan terpincang-pincang sedang memulung.

Sungguh miris, betis sang nenek ternyata sudah dalam kondisi bolong dan ada ulat-ulat kecil di luka tersebut. Nenek itu tinggal sebatang kara di rumahnya yang kotor tanpa ada sanak saudara yang merawatnya.

Baca juga: Dibanjiri Ribuan Pengunjung, Pameran IFBC 2023 Bandung Sukses Digelar dan Suguhkan Puluhan Ide Bisnis Waralaba

Aditya beserta istri merawat nenek tersebut dan membersihkan rumahnya karena prihatin. Mereka membantu nenek itu semampunya karena sebenarnya kondisi keuangan mereka pun sedang susah.

Sampai suatu saat doa keluar dari mulut sang nenek. Doa yang menurut Adit sangat berbeda, doa yang membuat Adit terheran-heran.

"Jang, mudah-mudahan apa yang belum kamu miliki di dunia ini nanti kamu dapatkan. Jang, mudah-mudahan siapa pun yang belum pernah ketemu sama kamu, nanti kamu ketemu. Mau dia pejabat, artis, konglomerat, orang kaya, orang terkenal, nanti kamu ketemu," cerita Aditya mengingat ucapan doa dari nenek yang ditolongnya.

Baca juga: Cetak Wirausahawan Baru, Disnaker Nganjuk Gelar Pelatihan Menjahit

Aditya dan istri merawat nenek itu sampai akhirnya sang nenek meninggal. Selepas nenek meninggal, Aditya merasakan banyak kemudahan dalam usahanya. Dagangan murottal-nya banyak dipesan orang, bahkan sampai ada yang memesan sampai ratusan unit.

Dulunya, sistem Rumah Makan Gratis ini prasmanan. Siapa pun boleh mengambil, tapi Aditya tetap memfokuskan diri untuk orang-orang yang membutuhkan. Tetapi, karena sekarang pandemi Covid-19 sedang melanda Indonesia, pembagian makanan gratis ini dibungkus setiap hari. Selain itu, Rumah Makan Gratis membantu bagi-bagi sembako untuk orang yang isoman dan terdampak Covid-19. Dsy1

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru