Rumdis Wali Kota Sutiaji Dilempari Kertas

surabayapagi.com
 Dalam video berdurasi sekitar 8 detik, tampak anggota Satpol PP meraih kertas selebaran. SP/TANGKAPAN LAYAR

SURABAYAPAGI, Malang - Rumah Dinas (Rumdis) Wali Kota Malang,  Sutiaji di Jalan Ijen Nomor 2 Kota Malang dilempari pesawat lipatan kertas oleh puluhan orang tidakdikenal Senin (5/4/2021) sore.  Aksi itu diduga bentuk protes kisruh Yayasan Arema yang hingga kini belum tuntas.  

Dugaan pelemparan dan asap flare itu terekam dan videonya viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar 8 detik, tampak anggota Satpol PP meraih kertas selebaran. Sedangkan di luar pagar, nampak warna merah menyala disertai kepulan asap diduga dari flare tersebut.

Baca juga: Bandara Abdul Rachman Saleh Malang Sukses Layani Mudik, Komisi D Apresiasi Dishub Jatim

IMG-20210405-WA0115-1

Kapolsek Klojen, Kompol Nadzir Syah Basri membenarkan. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 5 sore. Nadzir mengatakan dalam pesawat kertas itu bertuliskan pesan untuk selamatkan yayasan Arema. “Disinyalir ada sekitar 10 orang yang  ingin menyampaikan aspirasi dari mereka terkait masalah yayasan Arema,” ujar Nadzir kepada wartawan, Selasa (6/4/2021)

Baca juga: ‘Sport Tourism’ Kota Malang Jadi Alternatif Dongkrak Sektor Pariwisata

Nadzir menuturkan bahwa puluhan orang tidak dikenal itu menyalakan flare terlebih dahulu. Kemudian baru melempar pesawat. Dia menambahkan bahwa dari olah TKP kepolisian tidak ada kerusakan dari insiden tersebut. “Kami sarankan untuk melaporkan ke Polresta  Malang, ini nanti di Satreskrim Polresta Malang Kota yang tangani,” kata Kapollsek Klojen.

Kepala Satpol PP Kota Malang, Priyadi mengamini. Pihaknya langsung melakukan pengamanan ekstra di rumah dinas Sutiaji setelah insiden tersebut. “Pasca kejadian, kami langsung kirim satu peleton kesana. Terus rupanya situasi sudah kondusif,” tuturnya

Baca juga: Pemkot Malang Gaungkan Sport Tourism

“Sehingga saat ini kami hanya menambah satu regu atau sekitar 10 personel untuk berjaga di rumah dinas Walikota Malang,” kata Priyadi.(na)

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru