Wali Kota Prihatin, Angka Konsumsi Ikan Kota Mojokerto Rendah

surabayapagi.com
Wali Kota Ika Puspitasari saat Kampanye Gemarikan dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Daerah Rawan Pangan dan Stunting, di Sanggar Pramuka, Jalan Raya Ijen, Kota Mojokerto (19/8/2020) pagi. SP/Dwy Agus Susanti

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Angka konsumsi ikan di Kota Mojokerto rendah. Dari data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Kota Mojokerto hanya mencatat statistik 30,23 kilogram perkapita pertahun.

Angka itu jauh dibawah standart provinsi yakni sebesar 38,82 kg perkapita pertahun atau standart nasional sebesar 53 kg perkapita pertahun. 

Baca juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

Hal itu diungkapkan oleh Farida, Kasi Akses Pasar, Promosi dan Logistik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur saat Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Daerah Rawan Pangan dan Stunting, di Sanggar Pramuka, Jalan Raya Ijen, Kota Mojokerto (19/8/2020) pagi.

"Kita sengaja memilih Kota Mojokerto sebagai lokasi kampanye, karena di kota ini kebiasaan warganya untuk mengkonsumsi ikan masih terbilang rendah," ujarnya.

Ia menyebut, kota kecil dengan tiga kecamatan ini menjadi lokasi kampanye yang ke 33 dari DKP Jawa Timur. Untuk setiap kampanyenya, DKP selalu memberi bantuan paket stimulus dari Gemarikan. Yakni, 5 kg produk olahan ikan beku, 2 kg ikan segar serta 4 kaleng ikan sarden dan ikan tuna. 

"Ini lokasi ke -33 yang dilaksanakan oleh DKP Provinsi, satu lokasi kita hadirkan 150 penerima bantuan stimulus. Untuk data penerimanya, kita pasrahkan ke pemerintah daerah setempat," jelasnya.

Ia berharap, dengan bantuan stimulus iki, mampu menggugah kesadaran warga Kota Mojokerto untuk lebih mencintai mengkonsumsi ikan.

Baca juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri

"Dipandemi covid-19 ini, kita harus bisa menjaga daya tahan tubuh atau imunitas yang bagus dengan cara makan ikan," imbaunya.

Terpisah, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan jumlah penduduk di Kota Mojokerto tahun ini sebesar 140.064 jiwa. 

"Dari data Dinas Kesehatan, jumlah balita stunting masih lumayan tinggi yakni sebanyak 503 anak atau sebesar 8.3 persen. Namun demikian angka ini masih rendah dibawah angka stunting jawa timur dan nasional," jelasnya.

Ning Ita menambahkan, Pemkot Mojokerto melalui dinas terkait telah berleran serta dalam upaya untuk pemenuhan gizi baik kepada balota maupun kepada ibu hamil dan menyusui.

Baca juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

"Guna membangkitkan selera makan kepada anak agar gemar makan ikan. Diharapkan kepada ibu-ibu untuk selalu berinovasi dalam mengolah makanan agar anak senang untuk mengkonsumi ikan," tukasnya.

Petinggi pemkot ini menyebut ikan sebagai sumber protein yang memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. 

"Ini berguna untuk pertumbuhan otak dan tulang serta merupakan sumber pertumbuhan, asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan pembentukkan janin," pungkasnya. dwy

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru