Kok Bisa, Dua Kali, Pipa PDAM Dibocorkan Proyek Pembangunan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 17 Mei 2020 22:55 WIB

Kok Bisa, Dua Kali, Pipa PDAM Dibocorkan Proyek Pembangunan

i

Lokasi proyek pembangunan UINSA, digenangi air PDAM yang bocor akibat terkena tiang pancang yang menghujam pipa berdiameter 1.000 mm milik PDAM di kawasan Gunung Anyar. Foto: SP/pat

Lagi-lagi, pipa air utama milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada di kawasan Gunung Anyar, jebol! Peristiwa jebolnya pipa PDAM itu terjadi pada Minggu (17/5/2020). Dampaknya, jebolnya pipa PDAM ini akibat terkena tiang pancang dalam proyek pembangunan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, sekitar 120 ribu pelanggan di kawasan Surabaya Timur, terkendala. Jebolnya pipa PDAM akibat proyek sudah kali kedua. Pertama awal Maret 2020 yang terkena pancang pembangunan pelebaran Masjid di Perumahan Purimas, Gunung Anyar, Surabaya. Berikut laporan wartawan Surabaya Pagi Byta Indrawati, Septyan Ardianto dan Patrik Cahyo.

 

Baca Juga: PDAM Surabaya Ganti Pipa Bawah Tanah, Jalan Pasar Kembang 'Meledak'

Dari pantauan Surabaya Pagi di lokasi, kebocoran diakibatkan saat tiang pancang proyek pembangunan kampus UINSA Surabaya merusak pipa utama PDAM. Alhasil, bocoran air PDAM pun menggenangi proyek di komplek masjid UINSA.

“Awalnya tidak ada masalah. Cuma saya tau-tau, air langsung muncrat dan lambah-lambah membanjiri proyek sini, mas,” ucap salah satu tukang yang ditemui Surabaya Pagi, Minggu sore kemarin.

Dari penelusuran, pipa PDAM yang bocor berukuran diamteter 1.000 mm yang mampu mengalirkan 1 liter air per detik kepada 80 pelanggan. Bahkan, dengan kebocoran ini, beberapa daerah yang terdampak air PDAM yang terganggu akan dimatikan oleh PDAM. Seperti di daerah Pondok Candra, PDAM Sidoarjo Pocan, Gunung Anyar, Purimas, Medokan Ayu, Rungkut Madya, Pandugo, Kedung Baruk, Semampir, Mulyosari, Sutorejo, Galaxy, Kenjeran, Nambangan, Bulak Rukem, Setro, Kedung Cowek, Tambak Wedi, dan Kedinding.

Hal itu dibenarkan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Mujiaman, Minggu (17/5/2020). “Iya kena lagi ini (tiang pancang). Saat ini saya masih di lokasi untuk melakukan perbaikan,” kata Mujiaman.

Mujiaman mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kontraktor yang melakukan pembangunan proyek tersebut. Bahkan prosedur agar tidak kena pipa PDAM juga sudah dilakukan.

Menurut dia, pipa yang kali ini jebol berada sekitar 500 meter dari pipa yang beberapa waktu lalu jebol karena kena tiang pancang dalam proyek pembangunan masjid di perumahan Purimas Gunung Anyar.

Baca Juga: FKP: Kinerja PDAM Sampang Memalukan

Mujiaman mengatakan perusahaan sudah menghubungi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan Wali Kota Surabaya serta berkonsultasi dengan ITS agar tidak melakukan kegiatan di kawasan sekitar pipa air yang jebol. "Orangnya jik bandel. Kami sudah melarang melakukan kegiatan di situ. Tapi tetap saja tidak diindahkan. Jadinya seperti ini," ujarnya.
Dalam proses perbaikan, Mujiaman menyebut pihaknya membutuhkan waktu dua hari. Sedangkan untuk mengatasi dampak pipa mati, PDAM Surya Sembada menyediakan mobil tangki air.

 "Kami percepat dibanding yang dahulu. Sebab metode sudah tahu semoga lebih cepat, semoga dua hari selesai. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," ungkap Mujiaman.

 

Desak PDAM Minta Ganti Rugi

Baca Juga: Penyesuaian Tarif PDAM Tepat Sasaran, DPRD Surabaya Dorong Validasi Data Pelanggan

Kejadian itu pun sampai ke telinga anggota DPRD Kota Surabaya. Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya Mahfudz menuding Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara asal-asalan memberikan izin mendirikan bangunan.

Menurutnya, kesalahan pengembang dalam melakukan pembangunan proyek dan tidak tahu tentang adanya utilitas di bawah tanah tersebut, menandakan buruknya koordinasi antara Pemkot Surabaya sebagai stakeholder pemberi izin pembangunan bangunan, kontraktor atau pengembang dan PDAM Surya Sembada yang memiliki jaringan utilitas.

"Saya berani bilang, itu berkat kesembronoan Pemkot Surabaya. Mereka asal ngasih izin gitu aja. Sudah berapa pipa PDAM yang bocor karena proyek? Tahun ini saja sudah dua. Apa itu bukan sembrono?," kata Mahfudz, kemarin.

Senada dengan Mahfudz, Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni, meminta PAM Surabaya meminta ganti rugi kepada kontraktor pelaksana yang mengerjakan proyek di kampus UINSA ini yakni PT Adhi Karya. “Belajar dari Puri Mas dulu, maka sambil menunggu perbaikan, PDAM siagakan betul mobil tangki, bebankan pengelurannya ke Kontraktor, BUMN kok ceroboh. Yang kedua Call Center PDAM harus aktif, jangan sampai seperti dulu lagi. Jadi setiap satu sen kerugian PDAM, bebankan ke Adhi Karya,” tegas Arif Fathoni. n byt/tyn/pat

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU