Bakal Hujan Deras Disertai Angin Kencang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Okt 2020 22:13 WIB

Bakal Hujan Deras Disertai Angin Kencang

i

Pemkot Surabaya melakukan aksi bersih-bersih selokan sebagai antisipasi menjelang masuknya musim penghujan yang rawan terjadi banjir. SP/Patrik Cahyo

Problem Utama Banjir Surabaya adalah Endapan Sampah

 

Baca Juga: Surabaya Jadi Tuan Rumah Laga Piala AFF U-19

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sejak Sabtu (10/10/2020), beberapa wilayah Surabaya sudah diguyur hujan deras disertai angin kencang. Namun, beruntung, Surabaya tidak separah seperti DKI Jakarta. Bila Jakarta diguyur hujan deras, langsung timbul genangan banjir. Namun, Surabaya pada Sabtu kemarin, masih belum. Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, Surabaya akan diguyur hujan deras dengan disertai angin kencang. Bahkan, BMKG pun mengingatkan warga kota Surabaya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk segera mengantisipasi agar tidak terjadi genangan banjir. Pasalnya, beberapa wilayah di Surabaya menjadi langganan banjir, seperti di HR Muhammad, Mayjend Sungkono, Tandes, Simo, hingga di daerah Gayungan dan Siwalankerto Surabaya.

 

Dari catatan Surabaya Pagi, setidaknya ada 32 titik rawan banjir di Surabaya. Pada hujan deras terakhir pada bulan Mei 2020 lalu, saat curah hujan mengguyur kota Surabaya. Beberapa titik pun langsung tergenang banjir. Bahkan, genangan banjir bisa setinggi 20 – 30 centimeter.

32 titik rawan banjir itu diantaranya di Jalan Doho Keputran, Jalan WR. Supratman, di wilayah Rungkut Tengah, Villa Bukit Mas, Jalan HR Muhammad, Jalan Lontar, Jalan Darmo Indah Timur, Jalan Raya Kupang Jaya, daerah Tandes dan Balongsari, di wilayah Kertintang, Jalan Ploso, wilayah Pacar Keling, wilayah Mulyorejo, hingga di kawasan elit Galaxy dan Citraland.

Sementara daerah yang cukup parah terutama genangan banjir, yakni di daerah Simo Mulyo dan Simo Hilir, serta di daerah Perumnas Manukan. Dimana daerah tersebut bisa mencapai genangan 60 sampai 80 centimeter.

Sementara, wilayah Mayjend Sungkono, khususnya di sepanjang jalan depan kompleks Darmo Park I dan II hingga menjelang Jalan Padmosusastro Surabaya, bisa mencapai setinggi 30 – 50 centimeter. Namun, saat hujan Sabtu (10/10/2020) kemarin, situasi masih terkendali.

“Hujan Sabtu kemarin masih belum keliatan sih mas, sudah keliatan genangan tapi tidak sampai banjir. Soalnya saya lihat, sudah mulai ada pengerjaan pembersihan yah sama Pemkot. Semoga aja nanti gak banjir lagi,” kata Theresia, saat ditemui Surabaya Pagi, di salah satu restoran cepat saji, Minggu (11/10/2020) siang.

 

Pemkot Bersih-bersih

Melihat mulai memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan antisipasi musim hujan dengan melakukan pengecekan saluran air hingga melakukan kerja bakti di beberapa titik di Kota Surabaya.

Seperti beberapa kawasan yang sering mengalami genangan air, yaitu saluran air yang terletak di kawasan Jalan HR – Muhammad - Mayjen Sungkono – Wonokitri  hingga Padmosusastro untuk dilakukan pengerukan dari endapan sampah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati mengatakan, saluran air tersebut sebenarnya adalah saluran diversi Gunung Sari. Namun karena wilayah yang dikunjungi masih irigasi. Makanya, yang harus dilakukan adalah mengeruk sampahnya.

“Kalau yang Banyu Urip sampai Sememi kan sudah dikonversi (diturunkan) sudah dikerjakan. Tetapi kalau yang wilayah tadi masih saluran irigasi. Jadi kami keruk-keruk sampahnya,” kata Erna Purnawati, Minggu (11/10/2020).

Tidak hanya lokasi tersebut, seperti Kampung Seng, Jalan Pegirian, Kecamatan Semampir juga menjadi bagian penting dengan melakukan pengerukan endapan sampah.

Baca Juga: Pembangunan Box Culvert Sebabkan Macet, Pemkot Surabaya Harap Warga Memahami Manfaat Jangka Panjang

Erna menegaskan dari DPUBMP Surabaya, hasil kerja bakti yang telah dilakukan, berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 15 dump truk. Plt Bappeko ini pun menyebut, ada tiga alat berat yang diturunkan untuk membersihkan wilayah itu. “Kemudian petugas yang dikerahkan sekitar 100 orang. Mereka terdiri dari satgas PU Bina Marga dan DKRTH. Hingga malam ini masih tetap berlangsung,” ungkapnya.

Erna menambahkan bila sebanyak 22 dump truk telah membersihkan dan mengangkat endapan sampah.

“Jadi, setelah kami hitung semuanya, hasil pembersihan saluran kemarin sebanyak 22 dump truk. Hasil di Saluran Pegirian 8 dump truk sampah dan di Kampung Seng 14 dump truk sampah,” imbuhnya.

 

Buang Sampah Sembarangan

Menurutnya, hasil pembersihan dan pengerukan sampah di saluran Kampung Seng memang banyak karena di samping-samping saluran itu ada rumah-rumah yang belakangnya dapur. Biasanya, warga membuang sampahnya langsung ke saluran itu.

“Sebenarnya sudah rutin kami bersihkan setiap 3 bulan sekali. Tapi ya gitu, airnya sampai tidak kelihatan karena dari saking banyaknya sampah,” tegasnya.

Lanjutnya, Erna berharap ke depannya harus digiatkan lagi sosialisasi untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke saluran air. Sebab, apabila saluran ini tersumbat sampah, maka bukan tidak mungkin nanti akan terjadi genangan di kawasan tersebut dan yang rugi nanti warga sendiri.

Baca Juga: Kota Surabaya Raih Skor Tertinggi, Penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Berkinerja Tinggi

“Jadi, ke depannya harus diubah gaya hidupnya, tidak membuang sampah lagi ke saluran itu, supaya nanti kalau musim hujan salurannya lancar tidak tersumbat sampah,” harapnya.

 

Saluran Mampet

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan bila pembersihan saluran kali ini, di fokus untuk mencegah datangnya saluran air ditemukan dan segera dibersihkan agar saluran air terus dapat berjalan normal. ”Kalau untuk lokasi Mayjend Sungkono, Wonokitri, ada beberapa bangunan liar. Lalu kita komunikasikan dengan warga,” katanya.

Anna berharap bila ke depan dalam menjaga kebersihan tiap-tiap wilayah dibutuhkan pula kerjasama warga untuk ikut serta peduli dengan lingkungan.

Misalnya membuat agenda kerja bakti rutin dengan warga setempat sesuai dengan wilayah. “Yang tidak kalah pentingnya adalah kesadaran warga juga sangat dibutuhkan untuk menjaga lingkungan sekitar,” tuturnya.

Ia juga berharap warga bisa ikut serta menjaga kebersihan di wilayahnya masing-masing. Bahkan, ia berharap kerja bakti rutin di setiap wilayah harus terus diaktifkan, apalagi menjelang musim hujan ini.

“Jadi, kesadaran warga juga sangat dibutuhkan untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitarnya, supaya nanti kalau musim hujan tidak ada lagi saluran yang tersumbat. Kerja bakti rutin harus segera dilakukan. Kami mengajak warga untuk bersama-sama membersihkan wilayahnya masing-masing,” pungkasnya. tyn/byt/mbi/pat/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU