SURABAYAPAGI.COM, Probolinggo- Meriahnya peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di kota Probolinggo, itu terbukti dengan padatnya acara rangkaian kegiatan, mulai dari seni islami hingga upacara dan peresmian museum artefak peninggalan Rosulullah SAW, tentu dengan menerapkan prokes yang ketat.
Hari ini, Kamis (22/10) dimulai dari upacara HSN di halaman kantor wali kota, berlanjut ke peresmian Museum Artefak peninggalan benda-benda sejarah Rosulullah SAW hingga pengajian tabligh akbar yang juga di gelar malam ini.
Baca Juga: Momentum Hari Santri KPU Kabupaten Kediri Gelar Nobar di Ponpes
Peresmian museum Rasulullah SAW dilaksanakan tepat pada Hari Santri Nasional (HSN) VI dan menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.
Wali Kota Habib Hadi menyampaikan, dengan adanya museum ini, berharap warga Kota Probolinggo bisa menyambut tamu yang datang dengan ramah.
“Jaga nama baik kota, ayo menjadi warga yang betul-betul ramah dan baik. Karena para pengunjung berbondong-bondong ingin ziarah melihat barang peninggalan Rasulullah SAW dan para sahabat. Wali kota ingin museum ini bisa berlanjut lama di Kota Probolinggo dan mengembangkan museum baru sesuai dengan rencana,” paparnya.
Baca Juga: Sarasehan Hari Santri di PP Nurul Wafa Situbondo, Khofifah Ceritakan Sukses Program OPOP Go Global
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024: Gus Hans Soroti Minimnya Bantuan dan Regulasi untuk Pesantren
Operasional museum Rasulullah SAW akan menerapkan protokol kesehatan, antara lain semua pengunjung wajib bermasker, diukur suhu badan, mencuci tangan sebelum masuk museum dan ada pembatasan jumlah pengunjung. Secara teknis, setiap hari museum dibuka selama 9 sesi, satu sesi selama 30 menit untuk 40 pengunjung. Bagi pengunjung yang rentan seperti anak-anak dan lansia untuk sementara dilarang masuk.
Di Museum kebanggan warga kota Probolinggo tersebut juga tersimpan pedang Khalid Al Walid, baju perang kerajaan Utsmani, batu nijil, batu yang dibawa burung Ababil untuk menghancurkan bala tentara yang dipimpin oleh panglima perang Yaman, Abrahah, sebelum munculnya Islam untuk menghancurkan Ka'bah di Makkah, konon batu itu berasal dari neraka.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Moch Maskur mengungkapkan, peresmian museum ini bisa meningkatkan minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk edukasi religi.wan/adv
Editor : Aril Darullah