Harimau dan Singa di Kebun Binatang Surabaya Terancam Punah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 02 Nov 2020 14:49 WIB

Harimau dan Singa di Kebun Binatang Surabaya Terancam Punah

i

Harimau dan Singa Kebun Binatang Surabaya. SP/ TYAN

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang terletak di Jalan Setail No. 1 Surabaya, ini terkenal dan menjadi salah satu tujuan rekreasi yang sangat membanggakan karena menjadi kebun binatang terbesar di Asia Tenggara.

Lokasi kebun binatang ini cukup terkenal karena terletak di depan patung "Suroboyo", yang merupakan ikon dari Hiu dan Buaya yang menjadi lambang kota Surabaya.

Baca Juga: Eri Cahyadi - Armuji Daftarkan Diri ke PDI-P untuk Maju Jadi Bacawali-Bacawawali Surabaya

Ada ratusan spesies dan lebih dari 2000 hewan hidup di kebun binatang ini. Salah satu diantaranya adalah termasuk spesies asli Indonesia dan yang terancam punah.

Humas Kebun Binatang Surabaya, Agus Supangkat membenarkan, jika Harimau dan singa di kebun binatang tersebut sampai saat ini belum bisa berproduksi, atau mendapatkan keturunan.

Baca Juga: Mecapan Beauty, Platform Booking MUA & Stylist Perluas Jangkauan Hingga Kota Surabaya

“Harimau di KBS ada 6, berjenis kelamin 3 jantan dan 3 betina. Harimau jantan tersebut bernama Wira, Usia harimau jantan kisaran 10–12 tahun masih usia produktif. Sedangkan usia harimau betina sudah diatas 20 tahun, sehingga itu yang menjadi masalah karena tidak produktif," ujar Agus (2/11/2020).

Agus menambahkan, ada 2 harimau betina yang satu saudara, seperti Rara dan Rana. Dan di konservasi ada pantangan perkawinan sedarah yang disebut inbreeding. Selain harimau yang terancam punah, singa pun juga sama.

Baca Juga: Buruh di Surabaya, Demo di Bank Mandiri

"Untuk singa yang dimiliki KBS sendiri saat ini ada dua ekor, dengan jenis kelamin betina semua dan tidak ada pasangannya,” ungkapnya.

Agus menuturkan, bila pihak KBS sudah melakukan upaya agar harimau dan singa itu bisa mempunyai keturunan. Karena harimau di KBS terakhir mempunyai keturunan di tahun 2002, dan hingga saat ini belum mendatangkan koleksi satwa baru setelah harimau Wira. tyn

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU