Sulap Pipa Paralon Jadi Lampu Hias Bernilai Jual Tinggi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 19 Apr 2021 08:56 WIB

Sulap Pipa Paralon Jadi Lampu Hias Bernilai Jual Tinggi

i

Muhammad Nur Arifin yang sedang mengerjakan pesanan lampu hias. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Muhammad Nur Arifin mampu mengubah pipa paralon berbahan dasar polyvinyl chloride (PVC) lampu hias yang unik dan cantik. Dengan adanya lampu hias tersebut membuat ruangan menjadi lebih dekoratif dan menarik.

Sebanyak tiga hingga empat buah lampu hias dari pipa paralon, mulai dari lampu, kabel hingga dudukan lampu hias tersebut mampu Arifin selesaikan dalam waktu sehari. Dengan catatan, semua bahan tersedia semua.  "Namun untuk kini produksi tidak banyak. Karena saya harus menyelesaikan pekerjaan utama saya, yakni menjahit," terangnya, dikutip Senin (19/4/2021).

Baca Juga: Perajin Kaligrafi di Tulungagung Banjir Pesanan, Tembus Qatar dan Amerika

Arifin mulai menggelutinya lampu hias paralon tersebut sejak pertengahan 2020 lalu. Menurutnya prospek usaha kreatif tersebut menjanjikan. Sehingga, dia mencoba mempelajarinya secara otodidak. Tepatnya setelah ia pulang merantau dari Bali. Ketika itu, ia melihat pemanfaatan paralon bekas dari media sosial (medsos).  "Hasilnya tidak mengecewakan. Lantas saya buat dengan jumlah banyak sebagai display dan alhamdulillah laku," katanya.

Sedangkan dalam proses pembuatan, menurut Arifin tidak ada kesulitan. Cukup sederhana yaitu harus memiliki jiwa seni agar gambar atau desain lampu tampak proporsional komposisinya. Dan karena memang saat membuat lampu hias paralon ini tidak membutuhkan keahlian khusus. "Harganya Rp 50-80 ribu per lampu. Itu tergantung ukuran dan kerumitan desain," tuturnya.

Baca Juga: Pj Bupati Tulungagung Serahkan Bantuan Korban Tertimpa Pohon Tumbang

Mengenai pemasarannya Arifin memperkenalkan produknya tersebut melalui media sosial (medsos) karena memiliki jangkauan lebih luas dan pemasaran konvensional seperti menawarkan langsung dari keluarga, teman bahkan tetangganya. Karena bisnis lampu paralon ini belum terlalu popular sehingga pasar lampu hias dari paralon ini belum terbuka luas.

"Sebenarnya juga ingin ikut pameran agar produk saya ini bisa dikenal. Tapi kegiatan mengundang banyak massa seperti itukan masih dilarang karena Covid-19 di Kabupaten Tulungagung. Jadi sabar dulu," katanya.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Meski banyak yang menekuni usaha kreatif ini, Arifin mengaku, tidak takut bersaing. Kata dia, selama ini berupaya menjaga kualitas produknya dengan pengerjaan yang rapi. Sehingga nantinya lampu tersebut bukan berfungsi sebagai lampu tidur saja, namun juga dapat menunjang dekorasi rumah.  "Dikit-sedikit bisa tambah ekonomi. Terlebih karena pandemi ini, dampaknya cukup luar biasa. Hingga kami harus memutuskan pulang merantau," tandasnya. Dsy5

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU