Sukses Berbisnis Alpukat Aligator Beromzet Puluhan Juta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 08 Agu 2021 09:56 WIB

Sukses Berbisnis Alpukat Aligator Beromzet Puluhan Juta

i

Made Suardana saat berada di kebun alpukat miliknya. SP/ BLI

SURABAYAPAGI.com, Bali - Buah alpukat merupakan buah yang berbentuk hijau lonjong dan relative kecil, namun berbeda dengan yang ditanam oleh Made Suardana. Buah alpukat milinya bahkan melebihi ukuran buah alpukat pada umumnya. banyak orang menyebut buah alpukat itu dengan Alpukat Aligator, lantaran porsi buahnya yang berukuran jumbo.

Awal mula ia mendapat bibit alpukat saat ia sedang berada di sebuah warung milik kerabatnya. Di warung itu menjual es campur. Lalu ada buah alpukat yang ukurannya tidak biasa. Kemudian ia meminta satu buah kepada kerabatnya tersebut.

Baca Juga: Urusan Cuan, 3 Warga Ukrania-Rusia Berkolaborasi

“Bibit alpukat ini saya dapat minta. Di sini kan ada warung yang jual es campur, terus ada alpukatnya. Penjualnya dapat minta juga dari orang Bondalem. Orang Bondalem itu istri orang Jawa, mungkin bibitnya dari Jawa. Lalu saya minta satu dari dagang es itu,” tuturnya.

Hingga kini pohon alpukat itu diperkirakan sudah berumur 30 tahun lebih. Pohonnya menjulang tinggi dengan batang yang kokoh. Ranting-ranting panjangnya menjulur ke halaman rumah bahkan hingga ke jalan. Selain itu masih ada satu pohon yang tumbuh di samping rumah.

Baca Juga: Geliat Industri Alas Kaki di Mojokerto Jadi Pendongkrak Ekonomi Warga

Sekali panen, pohon yang memiliki buah yang besar dan lonjong seperti papaya ini pun tak tanggung-tanggung. Pada tahun 2020 lalu, satu pohon mampu menghasilkan buah hingga 1 ton buah alpukat. Menurut Made Suar, di Bali hanya dirinya yang memiliki pohon alpukat dengan buah yang sebesar buah kelapa ini.

“Rasanya di Bali cuma saya yang punya alpukat gini. Yang murni tumbuh dari bijinya. Kalau daerah lain banyak. Tapi semuanya sambungan. Tahun lalu hasil panen saya dapat jual Rp 47 juta. Satu pohon. Tahun ini saya gagal karena ada hama mereng. Hasilnya berkurang. Jualannya sekitar Rp 8 juta. Jumlahnya sekitar 6 kuintal dari satu pohon ini. Kalau tidak ada mereng daunnya rimbun sekali. Itu satu pohon,” tuturnya.

Baca Juga: Ruangan Clandestine Laboratorium Narkoba Buatan 3 WNA di Bali, Kokoh bak Pabrik Besar

Hasil panen dari pohon setinggi kurang lebih 10 meter ini di kirim ke Pulau Jawa. Namun ia belum pernah mengirim hasil panennya ke luar negeri. “Kalau buahnya saya belum kirim ke luar negeri. Hanya sampai ke Jawa saja. Tapi pengepul yang beli mungkin saja pernah di kirim ke luar negeri. Tingginya hampir 10 meter. Dapat patah juga rantingnya karena kebanyakan buah dan besar-besar,” ujarnya. Dsy6

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU