Lulusan SMK yang Sukses Bisnis Pepaya Calina

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 17 Agu 2021 10:54 WIB

Lulusan SMK yang Sukses Bisnis Pepaya Calina

i

Muhammad Tono saat berada di kebun pepaya miliknya. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Muhammad Tono merupakan lulusan SMK yang sukses membudidayakan papaya Calina IPB-9. Kelebihan pepaya Calina justru dari kecilnya. Karena buah pepaya cenderungnya tidak habis. Disisi lainnya buah Calina lebih manis. Soal produktifitasnya juga termasuk tinggi.

Tono menjelaskan bermain buah lokal justru jarang pesaing. Yang kamu butuhkan hanyalah bagaimana membaca kebutuhan pasar. Tono menyebut Tuban merupakan daerah sejuk. Cocok buat menanam buah pepaya dan ternyata buah pepaya cukup digemari di masyarakat.

Baca Juga: Pendapatan Pajak Tembus Rp27,26 Triliun, Jatim Masih Jadi Kekuatan Ekonomi Kedua Nasional

Mitra petani Tono mencapai 35 orang tersebar di wilayah Tuban. Total laha dikelola mitranya mencapai 13 hektar. Satu hektarnya dia menyebut ditanami 1.300 pohon. Jarak antar pohonnya 2 x 2,5 meter. Lalu ia mengingatkan pepaya tidak berkayu jadi jangan terendam air.

Sebagai pengusaha muda Tono siapkan ekspansi. Dia mengaku beternak kambing dan kotorannya. Kotoran dapat dijadikan pupuk buat pepaya Calina miliknya. Dalam sehari mengantungi 10 kantung kotoran. Ini jadi cara efekif mengurangi biaya budidaya pepaya Calina Tono.

Baca Juga: Pasar Malem Tjap Toendjoengan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal

Berawal dari prihatin dengan keadaan petani peternak Indonesia. Mereka punya ternak tetapi tanah mereka tidak terurus terawat. Padahal menurutnya peternakan dan pertanian dapat digabungkan. Tahun 2010, sejak lulus Wirausaha Muda Kokoh, uangnya digunakan juga buat membuka usaha ternak kambing.

Usaha dimulai dari 13 ekor kambing beranak pinak. Pola bagi hasil digunakan Tono kembali. Berbekal uang serta kepercayaan masyarakat sudah memiliki 400 ekor. Kambing titipan tersebut sudah termasuk 30 ekor sapi di kandang. Konsep pertanian terpadu menjadi andalan pengusaha muda 22 tahun tersebut.

Baca Juga: Kinerja Ekonomi Jatim Triwulan III 2023 Tumbuh 4,86%

Air kencing dan kotoran dijadikan pupuk. Ia kemudian menanam terong di lahan 1.000 meter. Sementara pepaya Calina mencapai luas tanah 1,5 hektar. Kambing akan dijual setelah gemuk setelah tiga bulan. Tono mengantungi Rp 150 ribu sampai Rp 200.000 per- ekor. Dia dibantu tujuh orang karyawan warga setempat.

Karyawan Tono mendapatkan Rp 35 ribu per hari dibayar perbulan. Untuk petani yang lahannya digunakan juga sudah termasuk uang sewa lahan. Dsy6

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU