SURABAYAPAGI, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan untuk mencapai, pihaknya fokus pada tiga strategi.
“Yakni menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan,” ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa (29/9).
Baca Juga: Tekad Prabowo, Mengentas Kemiskinan Ala China
Di wilayah Provinsi Jawa Timur ada lima Kabupaten yang menjadi percontohan program nasional percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem. Lima Kabupaten tersebut yaitu Bangkalan, Probolinggo, Bojonegoro, Sumenep, dan Lamongan.
Pemilihan lima kabupaten tersebut disampaikan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dalam Rakor Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem bersama gubernur dan bupati/wali kota dari tujuh provinsi yang menjadi percontohan program secara virtual.
Gubernur Khofifah didampingi Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron , Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, serta Kepala Bappeda dari lima kabupaten.
Program percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem ini merupakan program dari pemerintah pusat, yakni pada tahap I tahun 2021 ini ada tujuh provinsi yang ditunjuk, masing-masing Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Maluku, Papua dan Papua Barat.
Baca Juga: Presiden Prabowo Belajar Atas Kemiskinan ke China
Khofifah mengatakan, kemiskinan ekstrem Jatim tahun 2021 mencapai angka 4,4 persen dengan jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 1.746.990 jiwa. Jumlah ini 38,20 persen dari jumlah penduduk miskin Jatim.
Berdasarkan data Susenas Maret 2020 dan Maret 2021, persentase penduduk miskin ekstrem Jatim pada tahun 2020 sebesar 4,5 persen , kemudian di tahun 2021 sebesar 4,4 persen.
Kemudian, persentase penduduk miskin Jatim pada tahun 2020 sebesar 11,09 persen, kemudian di tahun 2021 sebesar 11,40 persen.
Baca Juga: Kemiskinan Bukan Kehendak Allah
Berikutnya, jumlah penduduk miskin ekstrem Jatim tahun 2020 sebanyak 1.812.210 orang (Nasional 10,54 juta orang), lalu tahun 2021 sebesar 1.746.990 orang (Nasional 10,86 juta orang).
Sedangkan, jumlah penduduk miskin Jatim tahun 2020 sebanyak 4.419.100 orang (Nasional 26,42 juta orang), kemudian tahun 2021 sebanyak 4.572.730 orang (Nasional 27,54 juta orang).sb4/na
Editor : Mariana Setiawati