SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Memasuki penghujung tahun 2021, sejumlah upaya mengontrol laju pertumbuhan virus covid-19 terus dilakukan pemerintah.
Salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia pada 24 Desember hingga 2 Januari 2022, sebagaimana termaktub dalam Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Baca Juga: Di Surabaya, Jumlah Pasien Covid-19 Sembuh Lebih Tinggi dari Kasus Baru
Di Jawa Timur (Jatim) sendiri, pemerintah melalui dinas kesehatan provinsi telah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit khususnya rumah sakit lapangan yang dibentuk berdasarkan keputusan Gubernur Jatim Kofifah Indarparawansa pada 2020 lalu.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinkes Jatim, Ninis Herlina Kirana menyampaikan, hingga saat ini seluruh rumah sakit lapangan, masih tetap disiagakan oleh pemprov Jatim.
"Sejak bulan Oktober hingga November 2021 seluruh rumah sakit lapangan masih siaga, mengamati kurva kasus covid-19 dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan keberlanjutannya," kata Ninis Herlina Kirana, Rabu (01/12/2021).
Setidaknya ada 4 rumah sakit lapangan yang ada di Jatim. Diantaranya adalah Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Rumah Sakit Lapangan (RSL) Ijen Boulevard Malang, RSL Dungus Madiun dan Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Bangkalan, Madura.
Baca Juga: RS Lapangan Diduga Tolak Pasien demi Status Level 1
"Harus tetap siaga dan stanby apabila sewaktu-waktu terjadi kasus dan dibutuhkan peran nakes dan relawan," katanya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Sriyono. Menurutnya, keberadaan rumah sakit lapangan akan terus dipertahankan hingga pandemi covid-19 benar-benar dapat dikendalikan.
Khusus untuk varian baru omicron, rumah sakit lapangan Bangkalan dapat menjadi tempat isolasi para pasien baru tersebut. Perlu diketahui, sebelumnya pasien varian delta dirawat di rumah sakit lapangan Indrapura.
Baca Juga: Bed di RS Lapangan Gejos Ditambah Jadi 750
"Apalagi memasuki liburan akhir tahun berupa natal dan tahun baru (Nataru) serta sekarang ini menghangatnya isu varian baru covid-19, maka RSDL Bangkalan akan tetap beroperasi dan dipertahankan (standby)," kata Sriyono.
Dipilihnya RSDL Bangkalan sebagai lokasi perawatan pasien varian barunya nantinya, karena RS ini dianggap cukup representatif dan memiliki lahan yang luas.
"untuk kapasitas bisa dikembangakan jadi 500 bed bahkan bisa lebih. Jumlah nakesnya pun masih dapat dipertahankan dan tercover secara pembiayaan. Bila ada lonjakan covid-19 lagi maka RSDLB bisa dijadikan solusi rujukan pertama Jatim," pungkasnya. sem
Editor : Moch Ilham