Driver Online Dibegal dan Digorok Penumpang di Juanda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 21 Feb 2022 17:01 WIB

Driver Online Dibegal dan Digorok Penumpang di Juanda

i

Driver ojol roda empat yang menjadi korban begal di wilayah Juanda

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Salah seorang driver online roda empat, Pambudi pada Minggu (20/02/2021) malam kemarin, terpaksa harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. 

Pambudi terpaksa dirawat, lantaran dirinya dibegal oleh penumpangnya sendiri. Naasnya, selain dibegal, leher Pambudi juga digorok oleh penumpang dan dirinya dibuang di wilayah kawasan Kedanyang, Kebomas, Gresik.

Baca Juga: Resmi, Tarif Minimal Ojol dan Taksi Online di Jatim Naik

Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia Jawa Timur (PDOI Jatim)  Daniel Lukas Rorong menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika Pambudi yang berprofesi sebagai driver online R4 mendapatkan orderan secara offline (orderan tidak menggunakan aplikasi) dari kawasan Bungurasih menuju Bandara Juanda.

Ditengah perjalanan, Pambudi digorok lehernya dari belakang oleh pelaku yang menyaru penumpang. Beruntung, pelaku tidak sampai menghabisi nyawa Pambudi karena korban bersedia memenuhi permintaan pelaku untuk menyerahkan mobilnya.

"Korban lalu dipindahkan dari kursi driver, kemudian pelaku membawa mobil menuju Gresik. Saat di kawasan Kebomas, Gresik, korban diturunkan. Tak lama kemudian, korban ditolong oleh driver online R2 (ojol) yang melintas dan membawanya ke Polsek Kebomas dan dilarikan segera ke IGD Rumah Sakit Semèn Gresik untuk mendapatkan penanganan awal sebelum dipindahkan ke RSUD Sidoarjo atas permintaan keluarga korban," kata Pambudi menjelaskan kronologinya. 

Usai pelaporan yang dibuat di Polsek Kebomas, pihak kepolisian pun bergerak dengan cepat. Tak sampai 24 jam, begal driver online di kawasan T1 Bandara Juanda akhirnya tertangkap di Bojonegoro pada Senin (21/2/2022) dini hari.

Baca Juga: Ojol Antar Sandal Jepit Isi Sabu, Gagal Masuk Lapas Banyuwangi

Hingga kini, pihak kepolisian Gresik telah mengamankan mobil milik korban yang dilarikan pelaku yakni Suzuki Ertiga putih, tahun produksi 2013.

Atas tindakan tersebut, Daniel meminta agar laku dapat dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya.

"Karena pelaku tergolong sadis dan sudah terencana. Mulai dari order secara offline, mencari rute yang sepi dan juga membawa senjata tajam untuk melakukan niatnya tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Perkumpulan Pengemudi Online, Berikan Dukungan Terhadap Kinerja Kepolisian Republik Indonesia

Ia juga menghimbau para rekan-rekan driver online menghindari orderan offline untuk meminimalisir tindakan kriminalitas.

"Selain itu, perhatikan juga rute yang akan dituju. Kalau sekiranya rute yang akan dituju sepi, lebih baik ditolak. Jikalau ingin "ngalong" (istilah mencari orderan online di malam hari sampai subuh), diharapkan juga waspada terhadap gerak-gerik pelaku selama perjalanan," ucapnya.

"Jangan lupa, screenshoot orderan yang diterima. Foto bersama penumpangnya. Lalu kirim ke pihak keluarga dan juga di grup WhatsApp driver online yang diikuti. Serta sharelock 8 jam agar bisa dipantau bersama-sama," tambahnya menyarankan. (Min/Sem)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU