Program NING ITA di Sekolah Resmi Dilaunching Walikota Mojokerto

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 15 Apr 2022 14:45 WIB

Program NING ITA di Sekolah Resmi Dilaunching Walikota Mojokerto

i

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari melaunching Program NING ITA (Peningkatan Iman dan Taqwa) di Sekolah serentak.

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari melaunching Program NING ITA (Peningkatan Iman dan Taqwa) di Sekolah serentak setiap Selasa dan Kamis bagi seluruh siswa SD dan SMP Negeri maupun Swasta se Kota Mojokerto, Jumat (15/2/2022) pagi.

Program yang identik dengan nama panggilan Walikota Ning Ita ini dilaunching bersamaan dengan peresmian Mushola SMPN 9 Kota Mojokerto dan penyerahan secara simbolis Bantuan Alat Permainan Edukatif (APE) DAK PAUD kepada 7 lembaga TK di Kota Mojokerto masing-masing senilai Rp. 22.995 juta.

Baca Juga: Sah, Golkar Deklarasikan Ning Ita Sebagai Calon Tunggal

Dalam sambutannya, Walikota Ning Ita mengatakan program ini ditujukan untuk membangun generasi cerdas dengan pondasi pendidikan agama di sekolah.

"Jadi generasi penerus bangsa ke depan tidak hanya cerdas secara intelektual saja. Tapi sudah terbentengi dengan keimanan dan ketaqwaan yang kuat dalam menghadapi dampak negatif digitalisasi dalam era keterbukaan informasi," ucapnya.

Pemimpin perempuan pertama Kota Mojokerto ini menjelaskan, Program "NING ITA" dilakukan dua kali dalam seminggu. Yakni, setiap hari Selasa dan Kamis untuk penguatan khusus dalam baca tulis Al Quran sekaligus mengetahui makna yang terkandung didalamnya.

Tak terkecuali para siswa yang non muslim juga mendapatkan penguatan sesuai ajaran agamanya masing-masing. Selain itu, program "NING ITA" juga ditunjang dengan literasi rohani selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai pada pukul 06.45 hingga 07.00 setiap harinya.

"Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai para peserta didik yang muslim kita biasakan membaca surat -surat pendek dalam Al-quran dan sekaligus menghafalkannya. Sedangkan yang non muslim juga diberi penguatan di dalam pendidikan keagamaan mereka," ucapnya.

Ning Ita menambahkan, kegiatan ini juga diterapkan di seluruh jenjang SMA Negeri/Swasta. Meski begitu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk sekolah-sekolah di bawah kewenangan provinsi harus mengikuti kebijakan pemerintah kota..

Baca Juga: Mikul Dhuwur Mendem Jero, Pj Wali Kota Mojokerto Komitmen Lanjutkan Program Ning Ita

"Sesuai kesepakatan bersama, sekolah di bawah kewenangan Dinas Provinsi Jawa Timur siap mengikuti kebijakan yang ditetapkan Pemkot Mojokerto. Jadi SMA yang sederajat juga mengikuti kebijakan ini," tambahnya.

Ia berharap besar program ini nantinya bisa menciptakan generasi bangsa yang berpegang teguh pada keimanan dan ketaqwaan. Sesuai pengamalan dari sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. "Harus dipersiapkan mulai dari sekarang, ini tanggung jawab kita bersama bagaimana mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas, yang berkarakter Pancasila," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan Wali Kota, untuk mewujudkan generasi emas bukan hanya dibutuhkan anak - anak yang memiliki karakter, melainkan juga diperlukan tenaga pendidik yang memiliki kemauan untuk terus belajar, mengingat ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis.

"Anak jaman sekarang kreatif dan pintar - pintar, maka disini kita dituntut memiliki kemampuan yang komperhensif untuk terus mengupdate ilmu pengetahuan agar bisa terus mendampingi anak - anak kita, agar mereka bisa kita arahkan kepada hal - hal yang positif," jelas Ning Ita.

Baca Juga: Antisipasi Inflasi, Wali Kota Ning Ita Sidak Pasar Tradisional dan Launching Pracangan TPID

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Amin Wachid mengatakan Program Ning Ita di Sekolah ini ide dan gagasannya berasal dari Wali Kota Ning Ita. "Makanya kita beri nama Program Ning Ita di Sekolah karena program ini lahir dari gagasan beliaunya," ungkapnya.

Masih kata Amin, program ini mulai dirilis sejak bulan Maret lalu dan diberlakukan bagi 12.383 siswa SD dan 8252 siswa SMP Negeri atau Swasta se Kota Mojokerto.

"Intinya sekolah harus memberi ruang yang luas kepada siswa untuk mengembangkan potensi melalui kegiatan literasi rohani dan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengimplementasikan program pendidikan kearifan lokal," pungkasnya. Dwi

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU