Imigrasi Indonesia, Diduga Kecolongan Visa Palsu 46 Calon Haji Furoda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Jul 2022 20:43 WIB

Imigrasi Indonesia, Diduga Kecolongan Visa Palsu 46 Calon Haji Furoda

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Usut punya usut, dibalik pemerintah Arab Saudi mendeportasi 46 calon jamaah haji (cahaj) furoda Indonesia, diduga ada pemalsuan visa undangan. Karena visa yang digunakan 46 jamaah haji Furoda meragukan. Mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mencurigai visa ke-46 orang dan diduga hasil editing perangkat lunak komputer.

"Dokumen yang dipakai oleh 46 CJH (Calon Jamaah Haji) adalah visa palsu alias visa produk software adobe photoshop atau adobe illustrator. Arab Saudi tidak pernah menerbitkan visa haji dengan format dan model aneh seperti itu," kata Agus kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga: Empat Orang CJH Kloter 7 Asal Lamongan Gagal Berangkat 

 

Keaslian Visa Mudah Terdeteksi

Agus mengaku heran 46 calon jamaah haji furoda itu dapat lolos dengan mudah keluar dari Imigrasi Indonesia hingga tiba ke Bandara Jeddah, Arab Saudi. Menurut dia, keaslian visa sesuatu hal yang mudah terdeteksi.

"Kok bisa terbang ya? Apa di bandara tidak ada yang cek validasi visa? Sebenarnya mudah sekali mengenali visa haji asli dan palsu dilihat dari karakteristiknya," tutur Agus.

Pria yang juga pernah menelusuri dokumen rahasia jaringan teroris Al-Qaeda setidaknya ada sembilan kejanggalan pada visa haji furoda asal Indonesia tersebut. Sembilan kejanggalan itu adalah sebagai berikut:

 

1. Nomor visa terdiri dari 11 digit, seharusnya 10 digit

2. Barcode sangat aneh dan tidak terbaca oleh sistem

Baca Juga: 40.000 Jemaah Lansia, Berhaji Tahun 2024

3. Jumlah kolom berbeda dengan visa haji yang original

4. Tidak ada water mark (potongan ayat Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 13 yang ditulis dengan gaya 'tsulusi' melingkar, di tengah-tengah ada lambang kurma dan pedang)

5. Font atau bentuk huruf berbeda dengan font 'kufi' style kotak pada visa asli

6. Ada kolom 'entry type' yang tidak pernah dikenal dalam visa haji yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi. Entry type ini biasanya dipakai untuk visa kunjungan, visa bisnis dan juga visa wisata (siyahah) yaitu single entry (masuk sekali) dan multiple entry (masuk beberapa kali).

7. Ada kolom berisi 'code' yang juga tidak pernah dikenal di visa haji original.

Baca Juga: 2 Juta Jamaah Tumplek-Blek di Masjidil Haram

8. Tidak ada kolom 'Hajj Company' dan nama Muassasah.

9. Tidak ada kolom 'local services (al-hidmah al-maidaniyyah)' dan tidak ada 'border number (raqm al-hudud)'

 

Agus membenarkan visa palsu itu merupakan produk modifikasi yang diambil dalam format sampel visa Arab Saudi. Yang mana format tersebut sering digunakan untuk melakukan wisata (siyahah) dan visit (ziarah).

Menurut pria yang merupakan staf pengajar UIN Sunan Kalijaga ini selama dirinya bertugas di Arab Saudi kurang lebih enam tahun. Pemerintah Arab Saudi, lanjutnya tidak mengenal istilah visa furoda, tetapi visa mujamalah (courtesy visa) yang diperuntukkan untuk tamu kehormatan raja. n erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU