Bharada E, Dipublikasikan Penembak Jitu, Ternyata Usai Dites, Keahliannya Jelek

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Agu 2022 20:27 WIB

Bharada E, Dipublikasikan Penembak Jitu, Ternyata Usai Dites, Keahliannya Jelek

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kini muncul rujukan koordinasi Timsus Polri dengan Komnas HAM. Rujukan ini menyatakan Bharada E pernah diminta latihan menembak dengan Glock-17, pistol yang awalnya disebut ia pakai dalam baku tembak dengan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

“(Bharada E) dibawa (penyidik), dicoba suruh menembak,” sebut Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, kemarin.

Baca Juga: Pembunuh Mahasiswi di Malang Tertangkap Hampir 2 Tahun

 

Tak Mahir Amat

Dari hasil tes menembak, Bharada E, ternyata tidak mahir-mahir amat. Nilainya tak jauh beda dengan hasil latihan menembaknya saat menjalani pendidikan di Pusat Pendidikan Korps Brimob Watukosek, Jawa Timur.

“Dicek datanya, ternyata dia seorang murid sekolah yang dulu pelajaran menembaknya jelek. Disuruh (latihan) menembak, (hasil) tembakannya ngawur semua,” kata Taufan.

 

Penembak Nomor Satu

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, mengatakan, Bharada E merupakan penembak nomor satu di resimennya, yakni Resimen Pelopor.

Baca Juga: Wanita di Koper itu Hasil Perselingkuhan dan Bisnis Seks

Hal itu, kata Budhi, diketahui berdasarkan penjelasan komandan dari Bharada E. "Sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada E,” tuturnya  di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7).

“Bahwa Bharada E ini sebagai pelatih vertical rescue dan di resimen Pelopor-nya dia sebagai tim penembak nomor 1, kelas 1 di resimen pelopor, ini yang kami dapatkan," tuturnya pada wartawan.

 

Untuk Patahkan Rekaan Sambo

Tujuan Timsus Polri mengetes kemampuan menembak Bharada E adalah untuk mematahkan rekaan Ferdy Sambo dan kawan-kawannya. Pasalnya, keterangan awal Bharada E, ikut arahan Sambo tewaskan Brigadir J tewas dengan 5 tembakan . Sebaliknya, 7 tembakan Yosua dari pistol HS-9 yang diarahkan ke Richard, seluruhnya meleset.

Baca Juga: Di Jakarta, Perempuan BO tak Tampak ABG, Agresif Tawarkan Diri

“(Penyidik Timsus lalu berkata])‘Nyatanya kamu enggak bisa menembak dengan baik. Kok berani-beraninya mengaku kamu yang menembak (Brigadir J),’” sebut Taufan menceritakan proses pemeriksaan Brigadir E, oleh Timsus.

Bharada E pun terpojok mendengar penilaian ini. Skor menembaknya ternyata buruk. Dan ini fakta tak terbantahkan. Sejak itu, ia perlahan mau membuka peristiwa yang sebenarnya. Apalagi, ia diberi tahu risiko ancaman penjara yang lama jika tak mau jujur. Ia juga dipertemukan dengan orang tuanya.

Usai mengalami pergolakan batin selama hampir sebulan, Richard akhirnya menceritakan kematian tragis Brigadir J di Duren Tiga secara terang-benderang dalam pemeriksaan tanggal 5 dan 6 Agustus.

Dikutip dari fotokita.net, Kamis (25/8/2022), Bharada E, gagal lulus dalam tes kunci yang digelar Tim Khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Gagal lulus tes kunci, Bharada E langsung terpojok. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU