Home / Peristiwa : Putri "Digendong" Brigadir J

62,4% Responden Sebut Perselingkuhan, 17,6% itu Asusila

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Agu 2022 20:54 WIB

62,4% Responden Sebut Perselingkuhan, 17,6% itu Asusila

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Motif dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir atau Nofriansyah Yosua Hutabarat masih misterius. Namun dalam Rapat Dengar Pendapa dit Gedung DPR pada Rabu, 24 Agustus 2022, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hanya ada dua kemungkinan motif pembunuhan berencana tersebut. Menurut Listyo Sigit Prabowo, motif dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dipicu masalah kesusilaan, antara perselingkuhan dan pelecehan seksual. "Saat ini kami sampaikan bahwa motif ini dipicu adanya laporan ibu PC terkait masalah-masalah kesusilaan. Jadi mungkin ini untuk menjawab isunya antara pelecehan atau perselingkuhan sedang kita dalami. Tidak ada isu di luar itu," jelas  Listyo.

Sampai dalam RDP dengan Komisi III DPR RI itu, ada yang menjelaskan kronologi saat di Magelang. Yang pertama kali membuka adalah anggota Komisi III DPR RI asal Fraksi PAN, Sarifuddin Sudding. Sudding menyebut bahwa di Magelang ada peristiwa Putri tengah tidur di sofa, lalu dibopong Brigadir J ke kamar.

Baca Juga: Pembunuh Mahasiswi di Malang Tertangkap Hampir 2 Tahun

"Kemudian, tanggal 4 ada kejadian. Di mana Brigadir J atau pada siang hari si Putri tidur di sofa, di ruang tamu. Lalu datang Brigadir J untuk membopong, mengangkat Putri untuk masuk ke dalam kamar," kata Sudding.

Melihat kejadian itu, sopir Putri yakni Kuat Ma'ruf membentak Brigadir J agar tidak melakukan hal tersebut dan menyentuh Putri Sambo. Akhirnya, Brigadir J mengurungkan niatnya.

Tanggal 6 Juli, kata dia, Irjen Sambo menyusul ke Magelang untuk merayakan ulang tahun pernikahan di malam harinya. "Bergabunglah mereka di sana, di Magelang," jelas dia.

Besok paginya, lanjut dia, Sambo pulang ke Jakarta pada tanggal 7 Juli pagi. "Kemudian, ada kejadian pada sore hari, jam 17.30, menjelang Magrib. Ini sebenarnya pemicu," imbuhnya.

Saat itu, Sudding melanjutkan cerita yang beredar, bahwa Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai 2. Saat keluar dari kamar mengendap-ngendap, terlihat oleh Kuat Ma'ruf dan ditegur. "Kenapa masuk ke kamar ibu? Kemudian lari," terang Sudding.

 

Jajak Pendapat

Peristiwa ini menarik perhatian tim Litbang Surabaya Pagi, untuk melempar polling ke warganet dan pembaca Surabaya Pagi. Inti yang akan diangkat dalam jajak pendapat Surabaya Pagi, edisi 29 Agustus 2022 hari ini, peristiwa tersebut diatas, apakah pembopongan istri Ferdy Sambo oleh Brigadir J disebut dalam dugaan perselingkuhan atau pelecehan seksual?

Pertanyaan yang dilontarkan tim Litbang Surabaya Pagi, yakni: "Apakah pengakuan Istri Sambo dan kesaksian Kuat Maruf, bahwa Putri dibopong Brigadir J, tanpa adanya pemberontakan, ini layak dikatagorikan pelecehan asusila atau peristiwa perselingkuhan? kalau benar ada tindakan asusila, apakah benar ini bikin aib bagi Istri Jenderal?"

Baca Juga: Wanita di Koper itu Hasil Perselingkuhan dan Bisnis Seks

Jajak pendapat, di mulai Minggu (28/8/2022) sejak pukul 10:00 WIB hingga tenggat waktu pukul 18:00 WIB. Metode polling dilakukan menggunakan wawancara langsung menggunakan telepon dan WhatsApp. Selain media sosial Instagram dan Twitter.

Jumlah total responden yang dihimpun sebanyak 85 responden. 

Hasilnya, 53 warganet (62,4 persen) menyebut, peristiwa "pembopongan" atau "penggendongan" yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo, disebut sebagai perselingkuhan.

Sementara, 15 warganet (17,6 persen) mengkategorikan sebagai tindakan asusila. Sedangkan 17 responden (20 persen) lainnya, memilih tidak mau berkomentar.

Jajak pendapat yang digunakan Surabaya Pagi menggunakan wawancara acak dengan menggunakan sarana media sosial, tetap mengedepankan kaidah jurnalistik.

 

Baca Juga: Di Jakarta, Perempuan BO tak Tampak ABG, Agresif Tawarkan Diri

Antara Selingkuh atau Asusila

Dari 20 persen responden yang memilih tak mau berkomentar atau tak mau memilih salah satunya, karena menurut mereka, isu yang diangkat ada upaya untuk penggiringan dari peristiwa pembunuhan yang dilakukan tersangka Ferdy Sambo kepada Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Jalan Duren Tiga. Salah satunya responden berikut ini yang memberikan komentar saat dimintai polling tim Surabaya Pagi, Minggu (28/8/2022).

"Sebetulnya, betul kalau karena pelecehan atau perselingkuhan, tak menampik bahwa adanya peristiwa pembunuhan yang dilakukan FS. Saya gak bisa memilih salah satu. Abstain saja. Benar tidaknya, yang penting FS itu salah. Telah menembak mati ajudannya sendiri," kata MJ, pria berusia 33 tahun, yang namanya diinisialkan.

Sedangkan dari 62,4 persen, hasil jajak pendapat, menyebut hal itu dipicu karena dugaan perselingkuhan antara ajudan dengan istri Jenderal bintang dua. "Sudah jelas. Ada yang digendong tapi mau. Apalagi saat foto juga asik pegangan tangan. Itu bukan pelecehan. Tapi mau sama mau. Yah jelas perselingkuhan," kata Dedik, responden Surabaya Pagi.

Dedik pun mengingatkan ucapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, bahwa motif tidak disinggung karena dapat menyinggung kedua belah pihak. "Sebetulnya sinyalnya saat kapolri dan pak Mahfuf (MD) bilang. Tinggal bagaimana, mau dibuka gamblang atau tidak," lanjutnya. litbangsp/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU