Grebek Maulid Nabi Kota Mojokerto Bersama Wali Kota Ning Ita

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 09 Okt 2022 16:18 WIB

Grebek Maulid Nabi Kota Mojokerto Bersama Wali Kota Ning Ita

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum yang sarat akan makna. Menurutnya, yang paling utama adalah nilai religi, yaitu untuk melakukan refleksi dalam meneladani sosok nabi terakhir umat Islam tersebut.

"Ini menjadi momentum merefleksikan diri, terutama bagaimana kehidupan beliau harus mengemban amanah yang begitu berat di jaman saat itu," ujar wali kota saat menghadiri Pengajian Umum dan Grebeg Maulid Nabi di langgar wakaf Abdul Madjid Rohman, Jalan Trunojoyo, Kota Mojokerto, Sabtu (8/10) malam.

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

Selain itu, Wali kota Ika juga menyebut peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, khususnya di Mojokerto, juga tidak lepas dari nilai sejarah dan budaya. Hal tersebut terutama jika dikaitkan dengan sejarah masuknya Islam di Mojokerto atau yang saat itu masih jaman Kerajaan Majapahit.

Di masa Kerajaan Majapahit yang sangat kental dengan agama Hindu, terdapat sebuah tradisi yaitu membuat sesajen yang diletakkan di layah atau tembikar. Di dalamnya berisi macam-macam hasil bumi masyarakat.

"Ketika Islam masuk, strateginya sangat humanis dan damai. Para ulama saat itu tidak serta menghapus apa yang sudah menjadi tradisi yang ada. Inilah yang kemudian membuat Islam begitu mudah diterima oleh masyarakat," terang Wali kota Ika.

Baca Juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sesajen diubah menjadi suatu aktivitas sedekah, yang tidak lagi diletakkan di tempat khusus, melainkan dimakan bersama-sama. Nilai agama Hindu yang terkandung di dalam aktivitas tersebut, digantikan dengan nilai dalam Islam.

Sarat makna dalam peringatan maulid nabi inilah yang juga membuat Pemkot Mojokerto rutin menggelar kegiatan bertajuk Gema Maulid: Kenduri 5000 Layah. Meskipun sempat dua tahun absen karena pandemi, tahun ini kegiatan tersebut akan kembali digelar Selasa (11/10) besok, di Lapangan Raden Wijaya, Surodinawan.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

 

"Kegiatan rutin tahunan peringatan maulid nabi ini, semoga dapat menjadi salah satu bukti bahwa kita semua, umat muslim Mojokerto sangat mencintai Rasulullah," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU