SURABAYAPAGI.COM, Lviv - Ukraina kembali mendapat serangan rudal dari pasukan Rusia. Serangan rudal ini terjadi pada Selasa (11/10) atau sehari setelah Rusia melakukan serangan balasan massal di Ukrain. Dalam serangan rudal tersebut, dua fasilitas energi di kawasan Lviv di Ukraina Barat menjadi sasaran.
Baca Juga: 5.000 Properti di Rusia Terendam Banjir
"Sampai saat ini, ada tiga ledakan di dua fasilitas energi di wilayah Lviv," kata Gubernur Maxim Kozitsky di Telegram, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/10/2022).
Wali Kota Lviv, Andriy Sadovyi mengatakan ada serangan di kota utama kawasan itu, yang juga disebut Lviv.
Dia menambahkan bahwa sekitar sepertiga dari kota itu kini mengalami pemadaman listrik dan pasokan air terganggu di dua distrik.
Sebelumnya, serangan balasan massal menghantam Ukraina secara nasional pada Senin (10/10). Rentetan serangan rudal Rusia itu dilancarkan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Kyiv atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Rusia ke Crimea, semenanjung yang dicaplok Moskow dari Ukraina pada 2014.
Jumlah korban tewas akibat rentetan serangan rudal Rusia itu telah bertambah menjadi 19 orang. Lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan-serangan tersebut.
"Menurut data awal, 19 orang tewas, 105 orang lainnya mengalami luka-luka," demikian pernyataan terbaru Dinas Darurat Negara Ukraina via Telegram, seperti dilansir CNN dan kantor berita Ukrinform, Selasa (11/10/2022).
Laporan Ukrinform menyebut Rusia meluncurkan 84 rudal jelajah dan mengerahkan 24 drone dalam serangan ke berbagai wilayah Ukraina pada Senin (10/10) waktu setempat.
Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dilansir CNN, sebelumnya menyebut dari 84 rudal dan serangan udara Rusia yang dilancarkan ke wilayah Ukraina, sekitar 56 rudal dan drone di antaranya berhasil ditembak jatuh.
Menurut dinas darurat Ukraina, lebih dari 300 daerah tanpa aliran listrik di seluruh Ukraina setelah rentetan serangan rudal itu.
Putin telah mengancam akan memberikan respons yang 'parah' jika Ukraina melanjutkan serangan ke negaranya. Penegasan itu disampaikan setelah Putin menuduh Kiev mendalangi 'aksi teroris' di Jembatan Crimea dan Moskow melancarkan serangan rudal ke wilayah Ukraina.
"Tidak mungkin membiarkan itu (serangan Ukraina-red) tidak terjawab. Jika upaya-upaya serangan teroris terus berlanjut, balasan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman yang diciptakan terhadap Federasi Rusia," tegas Putin pada awal rapat dewan keamanan Rusia, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Senin (11/10/2022).
Baca Juga: Megawati, Dianugerahi Doktor (HC) di Uzbekistan dan Ziarahi Makam Al Bukhori
Editor : Moch Ilham