Pertamina Temukan 106,8 Juta Barel Cadangan Minyak dan Gas Bumi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 23 Okt 2022 13:57 WIB

Pertamina Temukan  106,8 Juta Barel Cadangan Minyak dan Gas Bumi

i

PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) temukan cadangan migas dari pengeboran sumur eksplorasi GQX-1 di Perairan Utara Jawa.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil memvalidasi temuan cadangan minyak dan gas bumi  sebesar 106,8 juta barel setara minyak (MMBOE) dari hasil pengeboran eksplorasi sumur GQX-1. Validasi ini menyusul keberhasilan penemuan sumberdaya minyak dan gas bumi di lepas pantai Jawa pertengahan tahun 2022 yang lalu.

Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng menjelaskan bahwa sumur GQX-1 yang ditajak pada akhir April 2022 mencapai kedalaman akhir 2958 feet Measured Depth (ftMD) pada tengah Mei 2022. Sumur ini berhasil menemukan minyak dan gas melalui 2 (dua) selang Uji Kandungan Lapisan (Drill Stem Test/DST) yang dilakukan pada reservoir shallow marine sandstoneFormasi Main.

Baca Juga: Libur Lebaran 2024, Konsumsi BBM Pertamax Series di Jatimbalinus Naik 28 Persen

“Pertamina terus mengeksplorasi semua potensi sumber daya migas yang ada. Dengan melakukan kegiatan eksplorasi, maka diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemenuhan target produksi yang akan menjaga keberlanjutan keamanan pasokan energi untuk Indonesia,” kata Muharram dalam keterangannya, Sabtu (22/10/2022).

Menurut Muharram, keberhasilan tersebut tentunya dapat tercapai berkat sinergi dan dukungan dari segenap stakeholder yang terlibat. Keseluruhan operasi pengeboran sumur GQX-1 ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu 58 hari dengan zero Lost Time Injury (LTI).

Selain keberhasilan eksplorasi sumur GQX-1, agresivitas PHE dalam melaksanakan eksplorasi ditunjukkan dari keberhasilan pengeboran eksplorasi pada 2022, yaitu sumur Sungai Gelam Timur-1 (SGET-1) di Jambi, Manpatu-1X di Mahakam, Wilela-001 di Sumatera Selatan, Bajakah-001 di Onshore Jawa Barat, R-2 di Blok North Sumatra Offshore (NSO), Sungai Rotan-1X di Jambi, dan Markisa-001 di Papua. Empat sumur penemuan yang disebut terakhir masih dalam proses validasi sumberdaya.

Baca Juga: Pertamina Putuskan Tak Akan Naikkan Harga Jual BBM Jelang Lebaran

Sebelumnya, Subholding Upstream berhasil melakukan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 12 sumur pada tahun 2021. Pada tahun 2022, Subholding Upstream berupaya meningkatkan kinerja melalui rencana kerja pengeboran sumur eksplorasi yang agresif sebanyak 29 sumur, atau 242 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2021.

Subholding Upstream memiliki tiga inisiatif utama dalam strategi eksplorasi. Tiga strategi utama tersebut, di antaranya berupa eksplorasi yang masif dan agresif di Wilayah Kerja (WK) eksisting di mana kontribusi eksplorasi dibutuhkan dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas eksisting. Kemudian, strategi New Ventures dimana Subholding Upstream mencari potensi eksplorasi yang baru. Terakhir, strategi partnership untuk sharing risk & cost serta technology & knowledge transfer melalui akselerasi proses kerja sama dan joint biddingdomestik serta luar negeri.

PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia.

Baca Juga: Selama Periode Maret 2024, Pertamina Tambah 394 Ribu Tabung LPG 3 Kg di Jateng dan DIY

PHE sendiri telah terdaftar sebagai partisipan/member United Nations Global Compact (UNGC) sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.

PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmentally friendly, socially responsible dan good governance. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU