SURABAYAPAGI, Surabaya - Saya ingin agar elite politik dan partai politik peserta Pemilu 2024 tidak memainkan isu politik identitas demi mengejar kemenangan. Saya minta semua pihak untuk menahan diri dari isu-isu yang memicu konflik di masyarakat.
Pemerintah melalui berbagai Kementerian lembaga kemudian partai-partai politik juga jangan mengusung isu isu yang sifatnya itu politik identitas, kemudian jangan menimbulkan isu-isu yang bisa memicu ya konflik di bawah.
Baca Juga: Hakim MK Nilai Sejak Pilpres KPU tak Serius
Pengalaman Pemilu 2019 lalu saya harapkan menjadi pelajaran untuk tidak kembali memainkan isu-isu yang memicu konflik di tengah masyarakat. Salah satunya, politik identitas yang bisa memicu permusuhan di antara masyarakat.
Kita sudah sepakat tidak menggunakan politik identitas di dalam pemilu nanti 2024. Jadi kesadaran elite-elite politik juga pokoknya semua pihak, ya, kita akan lakukan, ya, dari semua pihak.
Baca Juga: Ganjar tak Hadir, Sinyal Kuat PDIP Oposisi
Saya juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk terus melakukan langkah langkah antisipasi terhadap ancaman pergerakan yang mengarah ke radikal menjelang Pemilu 2024 mendatang.
Tapi tidak menutup kemungkinan, politik identitas juga berpeluang dimanfaatkan kelompok-kelompok radikal. Pilpres jangan sampai kelompok kelompok radikal kemudian menggunakan dengan misalnya mendorong adanya politik identitas.
Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang
BNPT sudah pasti akan lebih intens ya menghadapi ini dan menyasar berbagai pihak yang kemungkinan ada kelompok-kelompok radikal, dan dari kalangan untuk keamanan intelijen jangan membiarkan adanya kelompok ini muncul ya.
(Dalam keterangannya kepada wartawan di Pesantren An Nawwawi Tanara, Serang, Banten, Jumat (28 Oktober 2022).
Editor : Mariana Setiawati