Peringati Hari Pahlawan, Penjual Baju Ala Pejuang Kebanjiran Pembeli

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 10 Nov 2022 10:12 WIB

Peringati Hari Pahlawan, Penjual Baju Ala Pejuang Kebanjiran Pembeli

i

Pedagang baju pahlawan di kawasan pasar Wonokromo Surabaya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Semakin dekat dengan hari pahlawan, para pedagang baju pahlawan atau ala pejuang akan mendapatkan berkah atau penjualan menaik drastis. Para pedagang baju pahlawan merasakan imbas yang luar biasa, sebelum hari pahlawan tiba bulan lalu proses penjualan mereka menurun atau sepi pembeli.

Sutris, seorang pemilik kios asli Blitar yang merantau ke Surabaya ini memiliki kios di daerah Manukan, Surabaya Barat. Sutris merasakan kenaikan yang luar biasa atau omzetnya meningkat drastis di bulan November tepatnya bulan peringatan hari pahlawan.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Kasat Lantas Polres Pasuruan Bagi-bagi Hadiah

“Beberapa bulan kemarin sepi pembeli, tetapi akhir bulan oktober pembeli mulai berdatangan, ramai membeli baju pahlawan khususnya baju doreng dan celana tentara” ujar Sutris pedagang baju pahlawan.

Menurut beliau, pembeli rata-rata anak SD sampai dengan SMA dan tidak luput karyawan kantor yang memang di instansinya menyelenggarakan hari pahlawan.

Pada saat pandemi, Sutris mengaku mengalami penerunan drastis dan sempat pulang ke Blitar untuk menutup tokonya beberapa bulan. Setelah pandemi cukup dirasa mereda, Sutris kembali ke Surabaya untuk membuka kiosnya lagi dan kembali berjualan seperti biasanya. Dan bulan yang di tunggu-tunggu adalah bulan November yang membawa berkah dan omzet menaik drastis tepatnya di bulan peringatan Hari Pahlawan.

Hal senada juga terlihat di kawasan Pasar Wonokromo Surabaya. Deretan toko penjual baju atribut ala pejuang  terlihat diserbu warga Surabaya yang antusias mencari baju ala pejuang, pada Rabu (09/11/2022) malam.

Seorang pemilik toko Rowi di Jl. Wonokromo 47, David mengatakan, para pembeli sudah berdatangan sejak menjelang siang, ketika tokonya baru buka.

“Ramai sejak toko buka, sampai malam banyak pembeli yang datang,” ujarnya sambil sibuk melayani pembeli.

David menuturkan, ramainya pembeli dirasakan sejak hari minggu.

“Biasanya memang ramai menjelang Hari Pahlawan. Nanti biasanya normal lagi pas tanggal 10 November,” imbuhnya.

Baca Juga: Wali Kota Ajak Warga Pasuruan Berantas Kebodohan dan Perangi Kemiskinan

Menurut David, puncak banyaknya pembeli baju atribut terjadi di atas tanggal 8 November. Ia menjelaskan bahwa dalam satu hari penjualan baju atribut bisa tembus kurang lebih 500 pieces dalam satu stel baju tersebut.

David menyebut baju yang dicari pembeli berbagai ukuran. Ada yang mencari ukuran dewasa atau untuk anak-anak.

“Mereka kebanyakan mencari motif doreng tentara. Kalau soal omzet melebihi hari normal. Bisa berlipat-lipat dibandingkan hari normal,” tandasnya.

Seorang pembeli yang bernama Ida mengatakan bahwa ia sedang mencari baju ala pahlawan untuk anaknya.

“Buat upacara Hari Pahlawan di sekolah nanti,” terangnya.

Menurutnya dulu ketika PPKM di masa pandemi tidak ada upacara karena sekolah menerapkan belajar daring.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Petugas Kantor Satpas dan Samsat Blitar Kota Kenakan Pakaian Pejuang

“Kalau sekarang kan sudah sekolah lagi mas. Jadi seru juga nanti upacara pakai baju ala pejuang,” ujarnya.

Sementara itu, dinyatakan terpisah, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya yang membidangi keuangan dan perekonomian Anas Karno mengatakan, ramainya transaksi jual beli baju ala pejuang menunjukkan daya beli masyarakat terus membaik.

“Dengan daya beli yang kian membaik ini tentunya akan menggerakkan roda ekonomi di Surabaya. Dan berdampak besar pada tumbuhnya UKM dan UMKM” jelasnya.

Anas berharap Pemkot Surabaya bisa memanfaatkan moment-momen hari peringatan untuk mendongkrak pemberdayaan UKM dan UMKM.

“Seperti di moment peringatan Hari Pahlawan. Karena gebyarnya peringatan oleh Pemkot, membuat warga Surabaya ikut antusias memperingati, dengan mengenakan baju ala pejuang. Dampaknya penjual baju ala pejuang ramai pembeli,” pungkasnya. dri/ari

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU