SURABAYAPAGI, Gresik – Ribuan jamaah hadir melantunkan shalawat Nabi Muhammad dalam kegiatan Golkar Jatim Bersholawat di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Gresik, Kamis (16/11) malam. Kegiatan ini menjadi puncak peringatan HUT ke-58 Partai Golkar yang diselenggarakan DPD Partai Golkar Jawa Timur.
Ketua DPD Partai Golkar Jatim M Sarmuji mengatakan, melalui kegiatan ini kami ingin mengajak masyarakat beribadah dengan bahagia. Bersama suara merdu Gus Azmi yang diiringi hadrah Syubbanul Muslimin. Serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan bupati Gresik Fandi Ahmad Yani juga ikut hadir di tengah-tengah massa.
Baca Juga: Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang
“Memang, tidak sedikit yang memberikan komentar, shalawat kok dijadikan alat partai. Tapi menurut kami, shalawat yang harus bisa memperalat partai,” kata Sarmuji.
Artinya partai harus terus semangat menyebarkan shalawat. Partai Golkar meyakini dengan shalawat hidup menjadi barokah. “Selain itu, menjadi satu ikhtiar sebagai umat muslim untuk dapat berkumpul bersama Rasulullah SAW di akhirat kelak,” imbuh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.
Baca Juga: PDIP Was-Was Dijegal Golkar
Sarmuji menegaskan komitmen partainya untuk tetap solid bersama masyarakat. “Semoga Partai Golkar bisa menyambung aspirasi semuanya. Bisa memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia, khususnya Jawa Timur,” jelasnya.
Sementara itu Pengasuh Ponpes Al Falah, Ploso, Kediri, KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar Gus Kautsar dalam tausyiahnya berharap kegiatan salawat juga menjadi bekal bagi para pemimpin dalam menjalankan tugasnya. “Sehingga mampu menjaga amanah dan kepercayaan. Dijauhkan dari perbuatan yang bisa melalaikan kewajibannya,” ujarnya.
Baca Juga: Relawan Lintas Profesi se-Tapal Kuda Dukung Khofifah Maju dalam Pilgub Jatim
Dalam kesempatan ini juga dihadiri banyak Gus dan tokoh pemuda, namun memiliki spirit intelektual layaknya kiai. Saya berharap masyarakat terus menggaungkan salawat dalam berbagai aktifitas dan kehidupan sehari-hari. “Begitulah cara kita mencintai Nabi, ulama, kiai, dan sesama,” katanya. rko
Editor : Mariana Setiawati