Bapeten Sebut Pemerintah Targetkan Pembangunan PLTN pada 2039

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Des 2022 11:32 WIB

Bapeten Sebut Pemerintah Targetkan Pembangunan PLTN pada 2039

i

Foto ilustrasi PLTN. Foto: AFP.

SURABAYAPAGI.COM, Yogyakarta - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengungkapkan bahwa  pemerintah telah menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terealisasi di tahun 2039. Langkah tersebut sebagai upaya untuk mendukung target karbon netral atau net zero emission dan ketahanan energi nasional.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Bapeten Haendra Subekti dalam diskusi "Mempersiapkan PLTN sebagai Opsi Energi Baru dan Terbarukan Menuju NZE dan Indonesia Mandiri Energi" di University Club UGM, Yogyakarta, Sabtu (3/12/2022).

Baca Juga: Wujudkan NZE, PLN Percepat Transisi Energi di Indonesia

"Dalam skema energi transisi yang sudah dibuat, sejauh yang disampaikan pada saat presentasi nuklir itu(PLTN) targetnya di 2039," kata Haendra.

Menurut Haendra, Kementerian ESDM telah menyiapkan skema itu pada 2022 terkait net zero emission (NZE) dan telah dibahas dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Ia mengatakan secara prinsip pengaturan izin PLTN sudah ada dalam PP No. 5/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

“Artinya kalau masuk sebuah regulasi ya… kami dari Bapeten normatifnya harus sudah siap juga memberikan izin kapan pun diajukan. Katakanlah besok ada pengajuan maka besok ada evaluasi izin, termasuk inspeksi,” terangnya.

Lebih lanjut, Haendra menambahkan, Bapeten sejauh ini telah menyiapkan regulasi infrastruktur penyelamatan nuklir mulai dari tahap evaluasi tapak atau lokasi pembangunan PLTN yang harus memenuhi syarat, di antaranya tidak boleh di daerah yang seismik atau tingkat kegempaannya tinggi.

Baca Juga: Negara-Negara ASEAN Memiliki Potensi Besar Untuk Mencapai Net Zero Emission

"Kalau dari kami di Bapeten, penyiapan infrastruktur penyelamatan nuklir itu regulasi kenukliran sudah cukup lengkap," tuturnya.

Selanjutnya, jika memasuki tahap konstruksi, Bapeten harus bisa memastikan konstruksinya sesuai desain yang disiapkan.

"Kemudian setelah konstruksi selesai nanti ada uji coba untuk mencoba performa PLTN sampai sesuai yang diharapkan," ucapnya.

Meski berbagai regulasi sudah siap, menurut Haendra, persoalannya saat ini adalah tinggal pihak mana yang akan menjadi investor dalam pembangunan PLTN tersebut.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Belum 100% Go Green, Kementerian ESDM Buka Suara

"Sekarang tinggal siapa yang mau investasi, PT PLN sampai sekarang programnya masih belum 'clear' terhadap nuklir, tetapi sebagai informasi sekarang ini sudah ada beberapa pihak swasta yang tertarik," ungkapnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Iptek Dewan Ketahanan Nasional Hendri Firman Windarto mengatakan target pembangunan PLTN seharusnya bisa lebih cepat sebelum 2039.

"Kita seharusnya ambil momentum lebih cepat," ujarnya. yog

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU