Pro Kontra Larangan Mobil ICE di 2035, Uni Eropa Fokuskan Produk Net-Zero

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Agu 2024 13:23 WIB

Pro Kontra Larangan Mobil ICE di 2035, Uni Eropa Fokuskan Produk Net-Zero

i

BMW M4 CS. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Rencana Uni Eropa (UE) untuk melarang penjualan mobil baru dengan mesin ICE pada 2035 menuai pro kontra. Banyak dukungan dan juga kritikan dari berbagai pihak. Salah satunya kritikan dari Kubu BMW.

CEO BMW Group Oliver Zipse itu mengklaim jika keputusan tersebut salah dan hanya akal-akalan untuk mempercepat peluncuran bahan bakar sintetis atau e-fuels. Ia juga menyebut bahwa Komisi Eropa harus mempercepat ketersediaan bahan bakar elektronik agar penggunaannya praktis pada tahun 2035.

Baca Juga: WMC300E+, Motor Listrik Roda Tiga untuk Paramedis Tanggap Darurat

“Saat ini ada banyak indikasi bahwa Komisi UE sedang mengupayakan solusi palsu dengan pelarangan mesin pembakaran hanya dengan membuka diri terhadap e-fuels,” kata Zipse, Minggu (11/08/2024).

Berbeda dengan rivalnya seperti Audi dan Mercedes-Benz, BMW melakukan pendekatan yang berbeda yakni tetap mempertahankan mesin ICE untuk beberapa tahun mendatang.

Baca Juga: Lebih Sporty, Hyundai Creta Knight Edition Dibanderol Rp 200 Jutaan

Berbeda dari pandangan BMW, Porsche justru telah berinvestasi dalam pengembangan bahan bakar sintetis (e-fuels) sebesar 100 juta dolar AS, dengan 75 juta dolar AS digunakan untuk mengakuisisi kepentingan di HIF Global LLC pada April 2022 lalu. seperti komitmennya dalam pengembangan teknologi seperti Direct Air Capture (DAC).

Diketahui sebelumnya, produsen mobil, perusahaan energi, dan LSM lingkungan telah mengeluarkan peringatan mendesak agar tidak mencabut larangan de facto UE pada tahun 2035 atas penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel baru menjelang pertemuan para pemimpin UE.

Baca Juga: Kendaraan Berbasis EBT Bioetanol, Solusi Kurangi Masalah Emisi di Tanah Air

Berdasarkan undang-undang UE, mobil baru yang dijual setelah tahun 2035 tidak diperbolehkan mengeluarkan emisi CO2, yang secara de facto melarang penjualan mobil baru dengan mesin pembakaran internal, seperti mobil diesel atau bensin, dan lebih fokus mendukung untuk meningkatkan kapasitas manufaktur Eropa untuk teknologi dan produk net-zero. jk-02/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU