1,4 Juta Liter BBM Subsidi Disalahgunakan, Negara Rugi Rp 17 Miliar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Jan 2023 10:45 WIB

1,4 Juta Liter BBM Subsidi Disalahgunakan, Negara Rugi Rp 17 Miliar

i

Kepala BPH Migas Erika Retnowati. Foto: Kementerian ESDM.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan kepolisian berhasil mengungkap 786 kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi yang terjadi di tahun 2022.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan bahwa pada 2022 BPH Migas berhasil mengamankan 1.422.263 liter BBM yang didominasi jenis solar bersubsidi. Adapun kerugian negara akibat penyalahgunaan BBM bersubsidi ini sudah mencapai Rp17 miliar.

Baca Juga: Kuota BBM Naik di 2023, Pertalite Jadi 32 Juta KL, Solar 16 Juta KL

"Sepanjang tahun 2022 telah berhasil diamankan BBM berdasarkan keterangan ahli yang diberikan oleh tim BPH Migas dan jumlah yang berhasil diamankan itu mencapai kurang lebih 1.422 263 liter BBM," kata Erika di Gedung BPH Migas, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Dari total kerugian Rp17 miliar tersebut,  itu hanya dari barang bukti yang ditemukan saat kejadian. Kalau dirunut, tentu akan sangat besar. Pasalnya barang bukti yang tercatat dalam kasus penyalahgunaan BBM ini hanyalah barang bukti yang ditemukan saat penggrebekan saja.

"Dari barang bukti yang kita temukan itu tadi dihitung teman-teman sekitar 17 miliar ya. Tapi itu kan tadi saya sampaikan itu hanya dari barang bukti yang kita temukan pada saat kejadian penangkapan saja. Tetapi kalau kita runtut ke belakang, berapa lama dia sudah melakukan itu, tentu akan sangat besar seperti itu ya," jelasnya.

Lebih lanjut, Erika menambahkan bahwa untuk menghitung kerugian yang dihasilkan agak sulit. Menurutnya, perlu dilakukan perhitungan yang lebih rinci lagi.

"Memang agak sulit kita hitung berapa sih sebetulnya dari sekian subsidi itu yang jadi kerugian. Karena kita mendapatkan barang bukti dari hasil grebek hari itu saja," ujarnya.

Adapun secara rinci jenis barang bukti penyalahgunaan BBM bersubsidi yang paling dominan adalah BBM jenis solar, yakni sebanyak 1,02 juta liter. Kemudian, BBM oplosan sejumlah 233.403 liter, BBM Solar non subsidi 93.605 liter, minyak tanah subsidi 52.642 liter, BBM dengan kadar RON 90 sebanyak 14.855 liter, dan BBM dengan RON 92 sejulah 1.000 liter.

Baca Juga: Jelang Nataru, Stok BBM Dipastikan Aman

Dengan terbongkarnya penyalahgunaan BBM subsidi ini, maka menurutnya ini bisa membantu bocornya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Sekitar Rp 200 miliar, itu hanya dari hasil verifikasi volume yang dilakukan secara rutin setiap bulan oleh teman-teman pengawasan di BPH Migas," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Erika mengatakan modus yang digunakan antara lain, dengan mengisi solar secara bertahap di satu waktu di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Jadi mobilnya itu keliling gitu kayak helikopter muter-muter ya, bisa masuk kedalam SPBU. Dia mengisi kemudian dia mundur atau dia keluar lagi, masuk lagi itu kan di dalam satu SPBU berkali-kali," terangnya.

Baca Juga: Konsumsi BBM Gila - gilaan! Pertalite Tembus 26 Juta KL, Solar 16 Juta KL

Selain itu, ada juga pelaku yang mengganti nomor polisinya dan mendatangi SPBU yang sama, kemudian menyimpan perburuannya tersebut dalam suatu tempat yang mampu menampung BBM dalam jumlah yang banyak.

Modus lain, menurut Erika, biasanya pelaku juga bisa melakukan modifikasi tangki kendaraan.

“Jadi mobil-mobil biasa kan paling kapasitasnya berapa 60/80 liter, [setelah dimodifikasi] ini bisa sampai 200-300 liter gitu ya, jadi kalau kita lihat biasanya itu mobil box itu yang kalau kita buka box jatuh di dalamnya tangki-tangki untuk menampung BBM bersubsidi” tandasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU