Cadangan Devisa RI Melonjak Jadi US$139,4 M per Januari 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Feb 2023 14:20 WIB

Cadangan Devisa RI Melonjak Jadi US$139,4 M per Januari 2023

i

Foto ilustrasi. Foto: BI.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia mencapai USD139,4 miliar hingga akhir Januari 2023. Angka tersebut meningkat dibanding akhir Desember 2022 lalu yang senilai USD137,2 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan bahwa peningkatan posisi cadev pada Januari 2023 antara dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Maret 2024, Tumbuh 11,8%

Adapun posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Erwin Haryono, Selasa (7/2/2023).

Ia menyampaikan, bank sentral memandang cadev tetap memadai ke depannya. Pasalnya, hal tersebut didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam  menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen

Pemerintah Indonesia menyiapkan berbagai kebijakan Untuk meningkatkan penerimaan devisa. Pemerintah akan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengelolaan Sumber Alam.

Revisi peraturan ini menambah jumlah sektor yang diwajibkan untuk menempatkan devisa hasil ekspor di dalam negeri.

"Saat ini hanya sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan, serta perikanan yang wajib masuk ke dalam negeri, maka kita akan memasukkan juga beberapa sektor, termasuk sektor industri," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas terkait investasi dan ekspor di Istana Negara, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: BI Sebut Dolar AS dan Emas, Aset Aman

Di samping itu, pemerintah juga akan meningkatkan campuran mandatori biodiesel menjadi 35% (B35). Airlangga Hartarto menuturkan, melalui implementasi B35 tersebut, diperkirakan akan menghemat devisa US$ 10,75 miliar.

Sebagai informasi, cadangan devisa adalah aset yang dimiliki oleh bank sentral dan otoritas moneter, biasanya dalam mata uang cadangan yang berbeda. Adapun mata uang yang dipakai dalam cadangan devisa biasanya adalah mata uang yang berlaku secara internasional alias diakui di banyak negara seperti dollar AS, euro, yen, yuan, dan poundsterling. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU