Jelang Ramadan, BI Jatim Gandeng TPID Pemprov untuk Kontrol Inflasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 15 Feb 2023 12:52 WIB

Jelang Ramadan, BI Jatim Gandeng TPID Pemprov untuk Kontrol Inflasi

i

Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto (tengah) dalam acara Jatim Talk Read to EJAVEC 2023 di Westin Hotel Surabaya, Selasa (14/2/2023). Foto: Diskominfo Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Ramadan dan Lebaran 2023 biasanya menjadi momen inflasi melambung tinggi, tidak terkecuali di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Maka dari itu, Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Jatim telah menyiapkan langkah antisipasi agar inflasi bisa terkendali di saat dua momen besar keagamaan itu.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto seusai acara Jatim Talk, Road to East Java Economic Forum 2023 (Ejavec) yang mengambil tema "Akselerasi Kinerja Ekonomi Jawa Timur di Tengah Peningkatan Ketidakpastian Ekonomi Global" yang digelar di Westin Hotel Surabaya, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga: Inflasi Tak Halangi Pertumbuhan Ekonomi Jatim, Pendapatan Pajak Tembus Rp40,3 Triliun

Budi mengatakan bahwa BI akan koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk menekan inflasi.

“Itu penting dilakukan agar inflasi bisa terkendali dengan baik,” kata Budi, Selasa (14/2/2023).

Ia menerangkan bahwa langkah yang akan dilakukan untuk pengendalian inflasi tersebut ada beberapa macam cara.

Budi menyatakan pelaksanaan operasi pasar akan menjadi pembahasan utama dengan TPID Pemprov Jatim. Termasuk berkaitan dengan jumlah dan tempat yang tepat, hingga timing atau waktu yang juga tepat.

“Waktu yang tepat itu kalau dari pantauan tim ada yang mengalami gejolak harga, maka kami akan segera lakukan operasi pasar. Tempat yang tepat yaitu di pasar yang tepat pula. Dan jumlah yang tepat itu disesuaikan dengan kebutuhan,” ujarnya.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy: Pilot Project Pertama di Indonesia dan Best Practice Pengendalian Inflasi

Kedua adalah kelancaran distribusi. BI dan TPID Jatim akan bekerjasama dengan Direktorat Lalu Lintad (Ditlantas) Polda Jatim dan satuan tugas (Satgas) Pangan untuk memastikan kelancaran distribusi.

Ketiga yakni memastikan pasokan komoditas beras lancar dan tidak ada masalah. Ia menegaskan, pihaknya juga bakal mengandalkan kerja sama dengan sejumlah daerah se-Jatim. Termasuk untuk memasok beras ke berbagai daerah di Indonesia Timur.

"Untuk pasokan, banyak yang ada persoalan, mulai beras, tentu kami akan mengandalkan kerja sama daerah. Mana yang surplus di Jatim akan kami bawa ke daerah-daerah lain, karena Jatim ini untuk Indonesia bagian timur sehingga membutuhkan konsentrasi dan kalkulasi yang tepat," tuturnya.

Langkah terakhir yakni komunikasi untuk menyinkronkan apa yang akan dilakukan. Seluruhnya itu, menurutnya harus dibarengi dengan komunikasi yang baik antar pihak, agar upaya yang akan dijalankan untuk mengendalikan inflasi dapat berjalan dengan baik pula.

Baca Juga: Kenaikan HET Beras Berpotensi Menaikkan Laju Inflasi

“Kerjasama dengan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) di seluruh kabupaten/kota,” ucapnya.

Lebih lanjut, Budi menambahkan bahwa pihaknya akan menyediakan uang dengan stok yang cukup, baik nominal maupun pecahannya. Kendati demikian, ia tetap mengimbau kepada masyarakat agar dapat menggunakan uang secara tepat ketika berbelanja.

“Kami mengimbau, kalau belanja, belanjalah yang bijak berdasarkan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan,” tutupnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU